Kebanyakan orang di Indonesia pasti sudah tak asing lagi dengan kegiatan belanja online. Pernyataan ini didukung dengan data dari katadata yang menunjukan bahwa 59,3% pengguna internet di Indonesia melakukan kegiatan belanja online setiap minggu.

Pada awal kemunculannya, kegiatan belanja online lebih sering dilakukan di e-commerce seperti Shopee atau Tokopedia. Namun, saat ini kegiatan belanja online telah mengalami pergeseran ke platform yang menyediakan fitur live streaming, seperti TikTok Shop.

Tren belanja melalui live streaming bahkan diprediksi akan semakin meningkat di tahun 2025. Penasaran dengan prediksinya? Simak sampai tuntas untuk mengetahuinya ya!

Tren Belanja Lewat Live Streaming sebelum Tahun 2025

Tren belanja lewat live streaming sebetulnya sudah lama dilakukan di luar negeri sejak tahun 2016. Namun, tren ini semakin booming di banyak negara pada masa Pandemi Covid 19. 

Wabah virus yang membatasi kegiatan manusia, justru membuat kegiatan live streaming semakin menjamur. Namun, saat Pandemi Covid 19 mulai beranjak pergi, tren live streaming justru memilih tinggal dan terus menerus mengalami peningkatan di berbagai negara.

Cina misalnya, tercatat di tahun 2023 penjualan produk dari live streaming berhasil menyentuh angka 5 triliun yuan atau setara dengan 11 triliun rupiah. Berdasarkan data dari Statista, Amerika Serikat juga berhasil menyentuh angka yang fantastis yaitu 50 miliar USD atau setara dengan 828 triliun rupiah, di tahun yang sama.

Sementara di Indonesia sendiri, penjual yang memanfaatkan fitur live streaming, mengaku penjualannya bisa meningkat hingga 7 kali lipat. Pada momen promo 11.11 di tahun 2024 lalu, nilai transaksi live streaming di aplikasi TikTok Shop juga meningkat sebanyak 26 kali lipat.

Prediksi Tren Belanja Lewat Live Streaming di Tahun 2025

Melihat data global dari The Business Research Company, di tahun 2024 keuntungan yang dihasilkan dari live streaming berada di angka 1,76 miliar USD. Berkaca dari angka tersebut tren live streaming di tahun 2025 diperkirakan akan terus meningkat dan berada di angka 2,11 miliar USD dengan CAGR atau tingkat pertumbuhan majemuk sebesar 19,7%. 

Tak sampai di situ saja, riset ini juga memprediksi perkembangan tren live streaming hingga 4 tahun ke depan. Prediksi tersebut menunjukan bahwa tren ini akan terus tumbuh dan menyentuh angka 4,89 miliar USD di tahun 2029 dengan CAGR sebesar 23,4%.

Faktor yang Meningkatkan Tren Belanja Lewat Live Streaming

Tren live streaming tentunya tak serta merta meningkat tanpa adanya faktor pendorong. Berikut, telah KOL.ID rangkum beberapa faktor pendorong meningkatnya tren yang satu ini:

1. Promo Menarik selama Periode Live

Penggemar belanja melalui live streaming pasti sudah tak asing lagi dengan harga produk yang jauh lebih murah selama periode live berlangsung. Hal ini karena, penjual biasanya memberikan promo menarik seperti potongan harga, cashback, atau bahkan hadiah gratis. Berbagai promo inilah yang membuat banyak orang lebih senang membeli saat live streaming berlangsung.

2. Bisa Mendapatkan Inspirasi

Belanja lewat live streaming juga membuat pembeli bisa mendapatkan inspirasi terkait produk apa yang cocok untuk dibeli. Misalnya, saat akan membeli kerudung dan bingung memilih warna yang sesuai dengan skin tone, pembeli bisa bertanya ke host live. Biasanya host live akan memberikan beberapa inspirasi yang bisa dijadikan pertimbangan sebelum check out.

3. Informasi yang Lebih Lengkap

Selama live streaming, host live biasanya akan menunjukan secara detail produk yang ada di toko. Pembeli juga diperbolehkan bertanya sebanyak-banyak tentang produk yang ingin diketahui. Melalui interaksi dua arah ini, pembeli bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap terkait produk yang akan dibeli.

Selain 3 faktor di atas, ternyata masih banyak lagi beberapa faktor pendukung lainnya. Simak gambar di bawah ini untuk mengetahui secara lengkap:

Lalu, Apa yang Harus Dipersiapkan Brand?

Meningkatnya tren belanja melalui live streaming memang membawa banyak keuntungan untuk brand. Namun, peningkatan ini sebaiknya tak diterapkan mentah mentah. Brand sebaiknya menerapkan beberapa strategi berikut ini untuk hasil live streaming yang lebih memuaskan:

1. Buat Konsep Live Streaming yang Menarik

Tren live streaming yang meningkat tentunya membuat banyak brand berlomba-lomba melakukan live streaming untuk menjual produk. Maka dari itu, penting sekali untuk membuat konsep live streaming yang menarik agar lebih melekat dan mencuri perhatian konsumen.

Coba lihat live streaming dari brand yang satu ini:

Watch on TikTok

Live streaming brand di atas sempat viral di tengah masyarakat karena konsepnya yang unik dan berbeda dari kebanyakan brand lain. Nah, brand-brand lain bisa meniru konsep unik seperti ini jika ingin menarik perhatian konsumen.

2. Pemilihan Host Harus Tepat

Host bisa dikatakan sebagai nyawa dari sebuah live streaming. Maka dari itu, penting sekali untuk memilih host yang komunikatif, ramah, dan memiliki pengetahuan yang luas terhadap produk yang dijual. 

Tak jarang juga, beberapa brand menggunakan artis ternama dalam beberapa kesempatan live streaming dengan tujuan meningkatkan engagement, seperti Somethinc yang menjadikan Tasya Farasya sebagai host untuk live streaming dalam rangka double date 9.9.

Watch on TikTok

Jika tertarik mengikuti jejak Somethinc, penting untuk mencari public figure yang benar-benar mengerti tentang produk yang dijual, ramah, dan komunikatif dengan penonton.

3. Tampilan Live Streaming Harus Bagus

Sama seperti pembuatan konten video pada umumnya, live streaming  juga harus memiliki tampilan yang bagus saat ditonton. Memiliki peralatan seperti kamera, lighting, microphone, dan background yang mumpuni adalah cara untuk mempercantik tampilan live streaming.  Tak ada salahnya menginvestasikan dana yang dimiliki untuk membeli peralatan yang canggih dan berkualitas.

4. Hadirkan Berbagai Promo Eksklusif

Seperti yang sudah dibahas di bagian sebelumnya, salah satu faktor yang mendorong orang untuk belanja lewat live streaming adalah kehadiran berbagai promo. Oleh karena itu, brand wajib menyediakan berbagai promo eksklusif di setiap sesi live streaming. Promonya bisa berupa diskon, cashback, atau hadiah.

5. Semua Aspek Pendukung Harus 100% Siap

Terakhir, sebelum memulai sesi live streaming pastikan semua aspek pendukung sudah siap 100%. Aspek yang dimaksud di sini tak hanya peralatan atau host, tapi pastikan juga produk yang akan dijual masih tersedia di platform penjualan. Pastikan juga pilihan metode pembayaran dan pengiriman bisa digunakan oleh konsumen yang akan berbelanja.

Nah, itulah dia 5 hal penting yang harus dipersiapkan oleh brand untuk mendapatkan hasil yang maksimal di tengah meningkatnya tren belanja melalui live streaming. 

Tren belanja melalui live streaming diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2025 dan seterusnya, didorong oleh berbagai faktor. Keuntungan yang dihasilkan dari live streaming global juga terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dan menunjukkan bahwa tren ini akan semakin populer di Indonesia.

Bagi brand yang ingin memanfaatkan tren ini, persiapan yang matang sangat diperlukan. Mulai dari menciptakan konsep live streaming yang menarik hingga memastikan semua aspek pendukung berjalan dengan baik. Melalui strategi yang tepat, live streaming dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan penjualan dan engagement dengan konsumen.

Tingkatkan Penjualan dan Engagement Bersama KOL.ID

Selain strategi live streaming, brand juga bisa meningkatkan penjualan dan engagement melalui penggunaan KOL. Cek rate card KOL sekarang bisa dengan mudah dilakukan di KOL.ID. Baik itu rate card Instagram, Youtube, dan TikTok, semua bisa dilakukan di satu platform. Hasilnya pun dijamin akurat karena menggunakan data real berdasarkan performa akun. Segera kunjungi website resmi KOL.ID untuk informasi lebih lanjut!