beberapa waktu terakhir aku sering membagikan cerita tentang keluargaku, dan tentang bagaimana ayah dan ibu mendidik aku hingga menjadin aku yang sekararang. momen ini bikin banyak temen-temen disini yang beranggapan kalau aku beruntung karena terlahir di keluarga yang โcemaraโ dan aku hanya bisa mengamiini, berharap benar bisa terus seperti itu.
aku yang dewasa sangat beruntung, truly. but my younger self? gosh i wish i could hug her (which i did thanks to ai). dari banyak kehangatan yang dapat dilihat melalui layar, mungkin gak banyak yang bakal nebak kalau aku terlahir di keluarga yang pernah berpisah. keluargaku pernah retak, pernah berjarak, pernah berpisah, dan akupun pernah tidak punya lagi bayangan tentang keluarga yang utuh. but time passed, we survived. kami belajar, kami saling memaafkan, dan saling menemukan kembali di garis takdir yang telah Allah tetapkanโฆ ๐ค
aku versi kecil mungkin tidak mengenal cinta, tidak tau dimana itu rumah, dan asing dengan sosok ayah. aku belajar membaca situasi bahkan sebelum aku bisa membaca buku, hanya untuk memahami hal yang belum seharusnya aku pahami, โ perpisahan. tapi sekarang aku bersyukur, mungkin itu juga kenapa aku begitu menghargai setiap detik bersama keluarga hari ini. karena aku pernah tahu rasanya kehilangan. dan sekarang aku bisa berdamai dengan masa lalu dan pelan-pelan memeluk versi kecil diriku yang dulu cuma bisa berharap.
219.34% Engagement Rate
Mid Tier | Top 1K
