Kampung adat satu-satunya di Garut Selatan yang masih mempertahankan aturan adatnya sampai sekarang.
Namanya kampung adat dukuh. Dokumentasi ini saya ambil pada tanggal 23 Juli 2025.
Di setiap daerah khususnya Jawa Barat yang pernah saya jelajahi kemungkinan besar mempunyai kampung adat atau suatu tempat yang mempunyai nilai sejarah yang masih ada sampai sekarang.
Kali ini saya akan memperkenalkan kembali Kampung Adat yang ada di Kampung halaman sendiri.
Kampung Adat Dukuh adalah sebuah kampung adat yang terletak di Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. Kampung ini terkenal dengan adat istiadatnya yang masih kuat dan kental dengan nilai-nilai Islam yang dibawa oleh pendirinya, Syekh Abdul Jalil.
Sejarah dan Asal Usul:
Kampung Adat Dukuh didirikan oleh Syekh Abdul Jalil, seorang ulama yang diyakini berasal dari Mekkah.
Syekh Abdul Jalil diperintahkan oleh gurunya untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa dan membawa tanah serta air dari Mekkah.
Beliau kemudian menemukan daerah yang sekarang menjadi Kampung Dukuh dan menetap di sana, membawa serta ajaran Islam yang kemudian menjadi dasar adat istiadat masyarakat setempat.
Nama โDukuhโ sendiri berasal dari bahasa Sunda, โtukuhโ, yang berarti kukuh atau teguh, menggambarkan kuatnya masyarakat dalam mempertahankan tradisi.
Keunikan dan Ciri Khas:
Arsitektur:
Rumah-rumah di Kampung Dukuh dibangun dengan gaya tradisional, tanpa menggunakan kaca, tembok, atau genteng.
Adat Istiadat:
Masyarakat Kampung Dukuh masih memegang teguh adat istiadat yang diwariskan secara turun temurun, termasuk upacara-upacara keagamaan seperti Muludan, Khitanan, dan upacara lainnya.
Kearifan Lokal:
Masyarakat Kampung Dukuh memiliki berbagai kearifan lokal seperti upacara Moros, di mana hasil pertanian dibagikan kepada pemerintah sebagai bentuk syukur, dan tradisi Terbang Sejak, sebuah kesenian yang populer dalam acara-acara adat.
Tradisi:
Terdapat tradisi ziarah ke makam Syekh Abdul Jalil setiap hari Sabtu yang disebut Jaroh.
Larangan:
Di kampung ini terdapat tiga tanah larangan yang dibatasi oleh pagar bambu, yaitu tanah larangan kampung, tanah larangan makam, dan tanah larangan hutan.
#kampungadatdukuh
112.91% Engagement Rate
Macro | Mass Pool
