*Menteri Nusron Sampaikan Pesan Mbah Moen di Pengajian Bersama Habib Taufiq Assegaf* Pasuruan โ Masjid Toha Kraton di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pagi ini menjadi saksi kehangatan silaturahmi antara tokoh nasional dan ulama kharismatik dalam pengajian Riyadhus Sholihin bersama Al-Habib Taufiq Assegaf, Minggu (22/06/2025). Dalam majelis yang dihadiri ribuan jamaah tersebut, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid turut hadir dan duduk lesehan bersama jamaah, tanpa protokoler berlebihan. Habib Taufiq menyambut kehadiran Menteri Nusron dengan pujian atas kesederhanaan dan komitmennya pada masyarakat. โMajelis kita ini kedatangan Menteri, Pak. Alhamdulillah. Ini Menteri yang senang bermasyarakat. Karena itu, saya persilahkan duduk, kursi tidak mau, minta duduk di bawah tadi. Beliau juga hadir haul seminggu yang lalu, ketemu di haulnya Abu Bakar Gresik, ya. Beliau juga lulusan pondok, kemudian bermasyarakat. Ini yang mencabut izinnya PIK 2, ya. Ini termasuk penyelamat, ini Menteri. Dan insyaallah dikasih kekuatan oleh Allah,โ tutur Habib Taufiq. Menteri Nusron Wahid sendiri menyampaikan bahwa niat utamanya datang adalah untuk mempererat silaturahmi dan mendapat keberkahan dari ulama. โNawaitu saya datang ke sini hanya satu, silaturahmi dan ngalap barokah sama habaib, sama kiai, wabil khusus Al-Mukarram Habib Taufiq Assegaf. Sudah lama ingin silaturahmi ke sini, berkali-kali ketemu beliau, dan baru dikasih kesempatan pada pagi hari ini. Dan Alhamdulillah, kita bisa mengikuti pengajian beliau, pengajian kitab. Kitabnya Riyadhus Sholihin. Moga-moga kita semua dapat bersanad ilmu dari beliau,โ ungkapnya. Dalam keterangannya, Menteri Nusron menegaskan pentingnya menjaga tradisi keilmuan Islam yang bersanad. Ia juga mengkritik fenomena anak muda yang lebih memilih belajar dari media sosial ketimbang dari para kiai. โAda seorang kiai membuat bait syair yang bagus sekali untuk menyindir beberapa anak muda dan kecenderungan orang hari ini yang tidak mau ngaji sama kiai, nggak mau ngaji sama habaib, ngajinya hanya sama sosmed," ucapnya. Dalam penjelasan selanjutnya, ia menyebutkan bahwa bait syair tersebut memiliki arti bahwa alangkah bodohnya seorang santri kalau hidupnya itu tidak disibukkan dengan mengaji, tapi disibukkan YouTube terus tiap hari. #nusronwahid #narasinusronwahid #menteriatrbpn #kementerianatrbpn #atrbpn #ngaji #habaib #habibtaufiqassegaf #pasuruan
36.92% Engagement Rate
Micro | Mass Pool
