Buat Rate Card Tiktok Buat Rate Card Instagram Buat Rate Card Youtube
Buat MoU Otomatis Cek ER KOL Tiktok Cek ER KOL Instagram Cek ER KOL YouTube Download Video Tiktok Download Video Instagram Download Video Youtube Kamus KOL
Ranking KOL Tiktok Ranking KOL Instagram Ranking KOL Youtube Cek Rate Card KOL Tiktok Cek Rate Card KOL Instagram Cek Rate Card KOL Youtube Campaign Report KOL Management Extensions KOL.ID
Login Register
HOME › Social Media › KOL.ID Report: Earphone Kabel Kembali Tren di Kalangan Gen Z, Inikah Bentuk Digital Minimalism?

KOL.ID Report: Earphone Kabel Kembali Tren di Kalangan Gen Z, Inikah Bentuk Digital Minimalism?

Hero image of a city skyline at night

Sadarkah Anda, bahwa kini semakin banyak anak muda yang kembali menggunakan earphone kabel? Saat di transportasi umum, berolahraga, atau bekerja di kantor, banyak dari mereka yang terlihat mendengarkan musik menggunakan audio kabel tersebut. 

Tren ini pun juga berkembang karena banyaknya artis besar seperti Gigi Hadid hingga aktor Korea selatan seperti Kim Ji Won yang kerap tertangkap kamera tengah memakai earphone kabel. 

Tren kembalinya menggunakan perangkat earphone berkabel justru menjadi perbincangan menarik, di tengah dominasi penggunaan earphone wireless seperti Airpods dan TWS.

Meskipun teknologi wireless dianggap sebagai simbol kemajuan, kenyataannya banyak orang, khususnya gen Z, mulai melirik kembali wired earphones atau earphone berkabel. 

Nah, tren ini memunculkan pertanyaan, apakah ini hanya sekedar tren nostalgia atau ada alasan yang lebih dalam di baliknya? Mungkinkah ini bentuk perlawanan halus terhadap hiruk-pikuk digital? Atau sinyal bahwa Gen Z mulai mencari kesederhanaan dan fokus lewat prinsip digital minimalism? Dari pada semakin penasaran, KOL.ID akan membahasnya di bawah ini!

Evolusi Earphone dari Kabel ke Wireless

Sebelum membahas lebih dalam, tentunya kita harus tahu terlebih dahulu sejarah  earphone dari kabel ke bentuk wireless. Pada awalnnya, Motorola menjadi salah satu pelopor yang pertama kali memperkenalkan earpohone wireless bluetooth ke pasar pada tahun 2003. Namun, earphone wireless benar-benar populer ketika Apple merilis Airpods pada tahun 2016.

Peluncuran ini menjadi titik balik besar dalam industri audio. Desain yang minimalis, tanpa kabel yang mengganggu, membuat AirPods menjadi ikon baru earphone wireless. Setelah itu pasar pun berkembang pesat dan brand besar lainnya, seperti Samsung dan Sony mulai merilis TWS. 

Namun menariknya, dalam beberapa tahun terakhir, tren menggunakan earphone kabel kembali meningkat. Popularitas perangkat ini mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan mulai tahun 2023. Ini dibuktikan melalui data dari Bridge Market Research, pangsa pasar earphone berkabel mengalami peningkatan mencapai USD 44,86 miliar pada tahun 2024. 

Bahkan diproyeksikan mencapai USD 194,17 miliar pada tahu 2032, dengan CAGR sebesar 20,10% selama periode 2025-2032. 

Kembalinya tren ini mencerminkan perubahan prefrensi pengguna. Dari yang sangat menginginkan teknologi, menjadi kembali ke arah zaman dulu. Nah, kenapa tren ini terjadi? Apakah ini hanya nostalgia? Atau ada alasan di balik kembalinya penggunaan earphone? 

Kembalinya Earphone Kabel, Bentuk Digital Minimalism?

Salah satu alasan earphone kabel kembali digandrungi adalah aspek estetikanya. Gaya retro atau “back to the odgy” kembali populer pada tahun 2021 sehingga turut mengangkat tren-tren lawas seperti kamera digital, ponsel lipat, hingga earphone kabel. 

Namun di balik alasan gaya retronya, penggunaan kembali earphone kabel juga mencerminkan adanya respon terhadap kelelahan terhadap dunia digital yang serba canggih. Banyak orang yang merasa earphone wireless harus diisi daya, mudah hilang, atau rentan gangguan koneksi. 

Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behavior” menemukan bahwa Gen Z lebih berpotensi mengalami “technostress”, yaitu dampak psikologis negatif dari penggunaan teknologi, dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. 

Nah, disini lah konsep digital minimalism masuk sebagai cara pandang. Digital minimalism adalah gaya hidup yang berusaha mengurangi penggunaan teknologi digital secara berlebihan. Gaya hidup ini mendorong kita untuk lebih sadar dalam menggunakan teknologi digital, memilih mana yang benar-benar penting dan meninggalkan yang membuat sulit agar hidup lebih tenang. 

Survei di Tokyo menunjukkan bahwa 56% Gen Z Jepang lebih memilih earphone berkabel dibandingkan wireless. Dari 315 responden, sebagian besar mengungkapkan, bahwa selain menjadi bagian dari estetika fashion yang khas dan retro, earphone kabel juga menawarkan kemudahan yang tidak dimiliki perangkat wireless.

Beberapa kemudahan yang membuat earphone berkabel lebih disukai Gen Z dibandingkan dengan earphone wireless, yaitu: 

1. Tidak Perlu di Cas 

Earphone kabel tidak membutuhkan daya baterai. Cukup dicolokkan, langsung bisa digunakan kapan saja tanpa harus repot mengecek level baterai atau mengisi daya. Dalam aktivitas harian yang padat, ini menjadi keunggulan besar yang sering diabaikan oleh teknologi wireless.

2. Lebih Terjangkau

Dari segi harga, earphone kabel jauh lebih ekonomis. Ini jadi pilihan rasional, praktis dan tidak perlu mengorbankan kualitas audio demi gengsi teknologi terbaru. pengguna bisa mendapatkan perangkat audio yang fungsional, tahan lama, dan memiliki kualitas suara yang cukup baik untuk kebutuhan harian. 

3. Koneksi Lebih Stabil 

Tidak ada koneksi Bluetooth yang perlu dipasangkan. Ini membuat pengalaman mendengarkan musik atau menonton video jadi lebih lancar tanpa delay atau gangguan sinyal, yang kadang masih terjadi pada perangkat wireless.

4. Tidak Gampang Jatuh 

Penggunaan perangkat wireless kerap memunculkan kekhawatiran tersendiri. Mulai dari risiko perangkat mudah tercecer, mudah hilang, dan rentan jatuh saat digunakan. Nah, earphone berkabel memberikan solusi dari semua kekhawatiran tersebut dengan desainnya yang minimalis dan tidak mudah hilang. Dalam keseharian yang penuh aktivitas, ini adalah poin penting yang sering dilupakan oleh teknologi modern.

5. Lebih Sederhana dan Praktis 

Tidak perlu pairing, tidak ada aplikasi tambahan, dan tidak ada kendala teknis saat pertama kali digunakan. Cukup colok dan pakai. Sifatnya yang sederhana justru menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin kemudahan dalam rutinitas.

Tren kembalinya earphone kabel ini mengingatkan kita bahwa teknologi yang lebih baru tidak selalu berarti lebih baik. Bagi Gen Z, kenyamanan, nilai emosional, dan gaya hidup yang lebih sadar terhadap teknologi kini menjadi pertimbangan yang lebih penting. Mereka tidak hanya sekedar menggunakan teknologi, tetapi juga memilih dan memilah mana yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai hidup mereka.

Apakah ini tren Sesaat atau Akan Bertahan? 

Melihat pertumbuhan minat yang cukup konsisten dan meluas, tren penggunaan earphone kabel tampaknya bukan hanya sesaat. Ini mencerminkan pergeseran sikap yang lebih dalam tentang bagaimana cara manusia berinteraksi dengan teknologi. 

Dengan hiruk-pikuk inovasi teknologi yang terus bermunculan, banyak orang yang mulai merasa jenuh dengan kompleksitas yang dibawa oleh perangkat canggih, sehingga munculah pendekatan digital minimalism

Gerakan ini mendorong orang untuk lebih selektif dalam menggunakan teknologi,memilih perangkat yang benar-benar bermanfaat, sederhana, dan tidak mengganggu fokus hidup.

Earphone kabel, dengan kesederhanaannya, menjawab kebutuhan tersebut. Ia tidak memerlukan baterai, tidak perlu di-pairing, tidak mendistraksi dengan notifikasi, dan yang terpenting, langsung berfungsi sesuai tujuannya sehingga hidup lebih ringan dan sederhana. 

Namun, satu hal pasti, pilihan untuk kembali menggunakan earphone kabel mencerminkan bahwa gen Z bukan hanya konsumtif terhadap teknologi, tetapi juga reflektif, di mana mereka mampu memilih dan memilah teknologi yang paling sesuai dengan nilai dan gaya hidup mereka. 

Bagi brand earphone atau teknologi audio lainnya, ini adalah momen yang tepat untuk menyentuh audiens Gen Z dengan pendekatan yang lebih autentik.

Lewat kolaborasi dengan tech influencer yang dipercaya Gen Z, Anda bisa membangun kampanye yang bukan hanya menjual produk, tapi juga menyuarakan nilai kesederhanaan, kenyamanan, dan kesadaran digital. 

Anda bisa cek rate card influencer teknologi atau influencer lainnya di KOL.ID. platform ini menyediakan tools untuk cek rate card influencer atau KOL, di berbagai platform mulai dari Instagram, TikTok, ataupun YouTube. Anda bisa cek rate card mereka dengan mudah di KOL.ID. Kujungi websitenya untuk informasi lebih lanjut dan buatlah strategi campaign yang tepat sasaran!