kol

KOL.ID Report: Velocity Tren TikTok, Pengertian dan Faktor Psikologis yang Membuat Content Creator Terpikat

watch-icon 3 min. to read
KOL.ID Report: Velocity Tren TikTok, Pengertian dan Faktor Psikologis yang Membuat Content Creator Terpikat

Belakangan ini, sedang ramai salah satu bahasa gaul yang viral di aplikasi TikTok, yaitu Velocity. Saat momen bukber Ramadhan, istilah ini semakin sering terdengar, di mana  banyak content creator yang membuat konten tren ini bersama teman-teman. Tak heran jika banyak yang sibuk menghafalkan “Velocity dance TikTok” sebelum acara dimulai demi memastikan mereka bisa tampil kompak untuk konten yang bagus. 

Fenomena ini bukan hanya menarik bagi penonton, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi content creator. Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan Velocity TikTok? Dan apa yang membuat velocity tren TikTok begitu menggoda? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! 

Apa itu Velocity TikTok? 

Dalam bahasa Inggris, Arti “Velocity” adalah kecepatan. Namun, “Velocity” dalam bahasa  gaul adalah sebutan untuk video transisi yang memiliki efek memperlambat kecepatan (slow motion) di rentang frame tertentu. Efek ini membuat transisi video terlihat lebih sinematik dan menciptakan efek visual yang estetik sehingga memikat penonton.

Istilah “Velocity” berasal dari fitur “velocity effect” yang tersedia di TikTok, di mana pengguna dapat mengatur percepatan dan perlambatan video dalam rentang waktu tertentu. Efek ini sering digunakan dalam berbagai konten dance challenge dengan bermacam-macam sound video menarik. Tampilan yang keren ditambah ritme musik yang mendukung menjadikan banyak content creator ingin membuat tren ini. 

Bagi Anda yang penasaran, seperti apa sih tren Velocity TikTok? Nah, Anda bisa cek videonya di bawah ini ya!

Selain itu, memang benar bahwa tren Velocity di TikTok semakin populer selama bulan Ramadhan tahun ini. Banyak content creator, terutama dari kalangan Gen Z, yang ikut serta dalam tren ini. Mereka tidak hanya menampilkan keahlian dalam gerakan cepat dan sinkron, tetapi juga menjadikannya sebagai bagian dari aktivitas sosial. 

Beberapa pengguna TikTok membagikan momen keseruannya saat berlatih Velocity bersama teman-teman sebelum berbuka puasa (bukber). Kegiatan ini menjadi cara unik untuk menghabiskan waktu menunggu adzan Magrib, sekaligus menciptakan konten kreatif yang menarik perhatian audiens di platform tersebut. Videonya bisa dilihat di bawah ini!

Menarik sekali, bukan? Boomingnya tren Velocity di TikTok mencerminkan bahwasannya tren ini mempengaruhi algoritma TikTok dan juga psikologi pengguna, di mana banyak orang terdorong untuk ikut serta membuat konten serupa. Pertanyaan yang muncul, mengapa velocity ini begitu memikat para content creator? Apa yang membuat banyak content creator kecanduan tren ini? Nah, berikut jawabannya! 

Faktor Psikologis di Balik Daya Tarik Velocity Tren TikTok 

Setelah mengetahui pengertian dari Velocity tren TikTok, jika kita selami lebih dalam, mengapa velocity ini membuat para content creator terpikat? Selain karena efek nya yang seru, apakah ada faktor yang mempengaruhi psikologis sehingga trend ini banyak dibuat oleh para content creator? Nah, KOL.ID telah melakukan riset dan menemukan jawabannya yaitu:  

1. Mere Exposure Effect 

Apakah Anda seseorang yang menyukai konten Velocity di TikTok karena terlalu sering lewat FYP Anda? Nah, dalam psikologis ini disebut dengan Mere Exposure Effect. Mere Exposure Effect adalah istilah psikologis di mana seseorang lebih menyukai sesuatu karena sering terpapar dengan hal tersebut. Jadi, semakin kita sering melihat atau mendengar sesuatu, semakin akrab dan nyaman terhadap hal tersebut, kita cenderung menyukainya. 

Studi ini dipopulerkan oleh Robert Zajonc tahun 1968 yang menjelaskan bahwa Mere Exposure Effect mengacu pada cara orang yang menyukai suatu hal karena lebih familiar di diri mereka atau karena sering terpapar berulang kali terhadap hal tersebut. 

Berdasarkan gambar di atas, Robert Zajonc menjelaskan bahwa hubungan antara paparan dan rasa suka memiliki bentuk kurva positif yang melambat. Semakin sering seseorang terpapar pada stimulus, semakin mereka menyukainya. Dan dampak terbesar yang mempengaruhi rasa suka tersebut terjadi pada paparan awal. 

Zajonc menyebut fenomena ini sebagai "mere exposure effect", karena efeknya bisa terjadi hanya dengan sekedar melihat atau menyadari keberadaan suatu stimulus, tanpa perlu adanya interaksi langsung.

Nah, bagi Anda yang menyukai suatu konten, tren, dance challenge atau bahkan Velocity tren di  TikTok karena sering muncul di FYP, fenomena ini disebut dengan Mere Exposure Effect. Inilah yang menjadikan banyak content creator terpikat untuk membuat tren Velocity TikTok. 

2. Efek The Viral Loop

Faktor Psikologis yang kedua yaitu efek The Viral Loop. Konten Velocity sering kali dibagikan pengguna TikTok kepada pengguna lain atau temannya untuk diikuti, dan orang lain akan melakukan hal yang sama. Ini menciptakan efek berantai di mana semakin banyak orang yang ikut serta dalam tren ini. Fenomena ini dikenal sebagai The Viral Loop Effect.

Mengutip dari Fractl, Viral Loop adalah situasi ketika konten dibagikan dari satu pengguna ke pengguna lainnya sehingga jangkauan audiens konten semakin luas, interaksi meningkat, dan semakin banyak orang yang terdorong untuk membagikannya kembali. Click. Share. Repeat.

Dalam konteks tren velocity, ketika satu pengguna melihat video velocity dan merasa terhibur atau terinspirasi, mereka cenderung membagikannya kepada orang lain atau bahkan ikut membuat versi mereka sendiri. Semakin banyak orang yang membagikan konten ini kepada pengguna lain, dan banyak yang mengikuti tren ini, menciptakan siklus berulang di mana konten terus dibagikan dan dibuat ulang. Itulah cara tren Velocity ini menjadi viral di TikTok dan membuat content creator terpikat untuk membuatnya. 

3. Instant Gratification 

Pernahkah Anda saat melihat konten Velocity, langsung muncul keinginan dan hasrat untuk membuatnya? Nah, jika Anda langsung membuatnya, berarti Anda telah memenuhi instant gratification. Instant Gratification adalah dorongan kuat untuk memenuhi keinginan secara instan. 

Pernyataan tersebut mencerminkan konsep instant gratification yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud, seorang neurolog dan Psikoanalisis terkenal asal Austria. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa instant gratification berasal dari salah satu naluri dasar manusia, yaitu keinginan untuk mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit. Naluri dasar ini disebut dengan pleasure principle

Dalam konteks tren Velocity di TikTok, ketika seorang pengguna melihat video tren Velocity dan langsung tergoda untuk membuat versi mereka sendiri, ini adalah salah satu bentuk implementasi dari Instan gratification. Di mana manusia melakukan hal yang ia sukai demi mendapatkan kepuasan instan. Hal ini terjadi karena mereka ingin segera merasakan kesenangan dari mengikuti tren yang sedang viral, mendapatkan likes, komentar, atau bahkan masuk FYP (For You Page).

Dalam dunia digital, instant gratification juga diperkuat oleh algoritma media sosial yang secara aktif merekomendasikan konten populer kepada lebih banyak pengguna. Ketika konten Velocity masuk ke For You Page (FYP) dan menarik perhatian banyak orang dalam waktu singkat, pembuat konten akan merasa terdorong untuk mengulangi formula tersebut. Mereka akan terus membuat konten dengan pola yang sama agar mendapatkan validasi sosial yang cepat dan meningkatkan eksistensi mereka di platform.

4. Dopamin Rush

Ketika seseorang mengalami sesuatu yang menyenangkan atau memuaskan, otak melepaskan dopamin yang membuat perasaan senang. Apa itu Dopamin Rush? Dopamin Rush adalah lonjakan dopamin dalam otak secara tiba-tiba yang memberikan perasaan senang, puas, dan termotivasi. 

Nah, konten velocity yang sering dibuat para pengguna TikTok memberikan tantangan yang seru dan memberikan rasa senang pada para pembuatnya. Stimulus seperti ini dapat memicu pelepasan dopamin di otak secara tiba-tiba yang berperan dalam memberikan perasaan senang dan kepuasan. Hal ini membuat pengguna ingin terus mencoba membuat versi mereka sendiri.

Selain itu, jika konten velocity yang dibuat viral, tembus FYP dengan engagement tinggi, content creator akan mengeluarkan dopamin rush karena viralitas videonya. Dopamin ini membuat kita merasa bahagia saat mendapatkan engagement tinggi dalam waktu yang singkat. Sensasi ini membuat mereka merasa dihargai dan ingin terus mengulangi pengalaman tersebut, yang bisa mendorong mereka untuk terus membuat konten viral. 

5. FOMO 

Terakhir, salah satu faktor psikologis mengapa content creator terpikat dengan tren Velocity yaitu karena FOMO (Fear of Missing Out). Banyaknya content creator yang membuat tren Velocity ini, menjadikan creator lainnya juga tertarik untuk ikut. 

Ketika banyak kreator mulai membuat konten dengan tren Velocity, hal ini menciptakan efek domino. Para kreator lainnya merasa terdorong untuk ikut serta karena melihat bahwa tren ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan visibilitas konten mereka.

TikTok sendiri memiliki algoritma yang sangat mendukung tren. Semakin banyak kreator yang berpartisipasi, semakin besar peluang tren tersebut muncul di FYP, sehingga makin banyak orang yang tertarik mencobanya.

Selain itu, tren yang sedang hype memberikan kesempatan emas untuk mendapatkan engagement tinggi. Dengan mengikuti tren yang sudah banyak ditonton dan disukai, kreator bisa meningkatkan peluang konten mereka menjadi viral. 

Engagement yang tinggi ini meliputi jumlah likes, shares, dan comments yang pada akhirnya juga berdampak pada pertumbuhan akun mereka. Dalam ekosistem media sosial, semakin besar engagement yang diperoleh, semakin besar pula kemungkinan seorang creator mendapatkan kesempatan kolaborasi dengan brand atau bahkan dimonetisasi.

Cari Tahu Trend Konten Lainnya? Cek Aja di KOL.ID! 

Nah, itulah pengertian Velocity dan beberapa faktor psikologis mengapa banyak content creator yang terpikat untuk ikut membuat tren Velocity di TikTok. Bagi Anda yang sedang cari inspirasi ide konten ramadhan, Anda bisa cek di KOL.ID Blog. Anda juga bisa mendapatkan insight seputar konten media sosial lainnya yang sedang tren saat ini. 

Selain itu, bagi Anda content creator yang sudah mendapat tawaran kerja sama dengan brand, tapi masih bingung menentukan rate card, tidak perlu pusing. Anda dapat dengan mudah membuat rate card di KOL.ID. KOL.ID menyediakan tools untuk membuat rate card di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube sesuai dengan performa akun Anda. Anda dapat menentukan tarif kerja sama dengan brand melalui hasil buat rate card di KOL.ID ataupun menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan rate card. Daripada semakin penasaran, yuk langsung saja kunjungi KOL.ID sekarang juga! 

Rate this article

Click on a star below to rate our tool out of 5 stars

Average rating 5 / 5. Vote count: 2

Thank you for your rating!

share this article

review-img
Salsa - Manager KOL.ID

Hi, I'm Salsa! I focus on content marketing that brings brands together with KOLs to create authentic and engaging stories. By understanding trends and conducting research, I help brands and KOLs create impactful collaborations that resonate with their audience and deliver measurable results.

Tags:

Post You’ve Might Like

Empower your brand's
growth journey with KOL.ID

Equip yourself with an all-inclusive suite of tools for initiating and expanding influencer marketing campaigns.

Try KOL.ID for Free
  • Followers

    500k+1.50%

  • Avg. Likes

    20M+0.50%

  • Avg. Comments

    60K+2.10%

@skkky_hi

Reach

How helpful was this content?

Click on a star below to rate our tool out of 5 stars

Average rating 5 / 5. Vote count: 2

Thank you for your rating!

Newsletter

Be the first one to know about discounts, offers and events