Apa Itu Conversion Funnel?

Jika diartikan, Conversion Funnel dapat diartikan secara sederhana sebagai corong konversi. Konversi ini sendiri adalah konsep pemasaran yang menggambarkan perjalanan konsumen dari tahap awal mengenal produk atau layanan hingga akhirnya melakukan pembelian atau konversi lainnya. 

Istilah "funnel" merupakan kata dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai corong. Kata ini digunakan sebagai istilah karena pada tahap awal ada banyak orang yang berinteraksi dengan brand sangat besar dan semakin berkurang di setiap tahap berikutnya.

Conversion Funnel biasanya terdiri dari beberapa tahapan. Dimulai dari awareness (kesadaran), dilanjutkan dengan interest (minat) lalu consideration (pertimbangan) berlanjut dengan intent (niat), dan berakhir dengan purchase (pembelian). Setiap tahapan funnel ini memiliki tujuan yang spesifik dan strategi pemasaran yang berbeda untuk mengoptimalkan tingkat konversi pelanggan.

Jenis Conversion Funnel

Jenis Conversion Funnel dapat bervariasi tergantung pada tujuan bisnis dan saluran pemasaran yang digunakan. Misalnya, funnel untuk e-commerce difokuskan pada konversi penjualan langsung melalui toko online, sementara funnel B2B lebih difokuskan pada lead generation dan nurturing melalui saluran seperti email marketing, content marketing, dan webinare. Setiap jenis funnel membutuhkan pendekatan dan strategi yang berbeda untuk memaksimalkan hasilnya.

Fungsi Conversion Funnel

Fungsi Conversion Funnel adalah untuk memandu pelanggan potensial melalui berbagai tahapan perjalanan pelanggan, dari kesadaran hingga pembelian. Funnel ini berfungsi untuk mengidentifikasi di mana calon pelanggan berada dalam perjalanan mereka dan bagaimana cara terbaik untuk memindahkan mereka ke tahap berikutnya. Dengan menggunakan Conversion Funnel, brand dapat merancang pesan pemasaran yang lebih relevan dan tepat waktu, yang dapat meningkatkan efektivitas kampanye dan mengurangi biaya pemasaran dengan menargetkan audiens yang tepat pada waktu yang tepat.

Manfaat Conversion Funnel

Manfaat Conversion Funnel sangat besar dalam strategi pemasaran karena membantu mengarahkan calon pelanggan melalui proses pembelian yang dirancang dengan baik, yang pada akhirnya meningkatkan peluang konversi.

Funnel ini juga memungkinkan brand untuk mengukur dan mengoptimalkan setiap langkah dalam perjalanan pelanggan, yang dapat mengarah pada peningkatan kinerja pemasaran dan penjualan yang signifikan. Dengan memahami dan menggunakan Conversion Funnel dengan benar, brand dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran dan mencapai tujuan bisnis dengan lebih efisien.

Cara Kerja Conversion Funnel

Conversion Funnel bekerja dengan mengarahkan calon pelanggan melalui tahapan-tahapan yang sudah dirancang secara strategis. Pada tahap awal, brand fokus pada menarik perhatian calon pelanggan melalui berbagai saluran pemasaran. Contohnya seperti iklan online, media sosial, atau SEO. 

Pada tahap selanjutnya yaitu tahap minat dan pertimbangan, strategi diubah menjadi lebih mendalam. Ini seperti memberikan konten edukatif atau penawaran khusus untuk mendorong calon pelanggan untuk lebih dekat ke keputusan pembelian. Pada akhirnya, tahap intent dan purchase difokuskan pada proses konversi. Pada tahap ini, pelanggan didorong untuk melakukan pembelian atau tindakan yang diinginkan lainnya.

Cara Membuat Conversion Funnel

Untuk membuat Conversion Funnel yang efektif, penting untuk memahami setiap tahapan yang dilalui calon pelanggan dan menyesuaikan strategi pemasaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing tahap. 

Langkah pertama pembuatan conversion funnel adalah menentukan tujuan di setiap tahapan funnel. Contohnya seperti meningkatkan kesadaran brand di tahap awal atau meningkatkan penjualan di tahap akhir. Selanjutnya, tentukan metrik atau Key Performance Indicators (KPI) yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan di setiap tahap.

Ini misalkan seperti jumlah klik, waktu yang dihabiskan di situs, atau tingkat konversi. Setelah itu, rancang strategi pemasaran yang relevan seperti kampanye iklan, konten pemasaran, atau penawaran promosi yang dapat menarik minat dan mengarahkan calon pelanggan ke tahap berikutnya.

Rumus Conversion Funnel

Untuk menghitung keefektifan Conversion Funnel, salah satu rumus yang digunakan adalah Conversion Rate (tingkat konversi), yang dihitung dengan membagi jumlah konversi (misalnya, pembelian atau pendaftaran) dengan jumlah total pengunjung yang memasuki tahap awal funnel. 

Selain rumus tersebut, cara lain yang sering digunakan adalah Drop-off Rate. Ini dilakukan dengan mengukur persentase calon pelanggan yang meninggalkan funnel di setiap tahap. Dengan menganalisis metrik ini, tim pemasaran dapat mengidentifikasi titik-titik kelemahan dalam funnel dan melakukan penyesuaian untuk meningkatkan efisiensi dan hasil akhir dari funnel tersebut.

Cara Menghitung Conversion Funnel

Cara menghitung conversion funnel melibatkan penggunaan berbagai metrik dan analitik untuk menilai kinerja setiap tahap dalam funnel. Misalnya, untuk menghitung tingkat konversi di setiap tahap, Anda perlu mengetahui jumlah pelanggan potensial yang masuk ke tahap tersebut dan jumlah yang melanjutkan ke tahap berikutnya.

Ini akan memberi Anda gambaran tentang efektivitas funnel dan membantu mengidentifikasi di mana perbaikan diperlukan. Dengan menggunakan data ini, tim pemasaran dapat mengoptimalkan setiap tahap funnel untuk meningkatkan tingkat konversi keseluruhan dan mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan.

Contoh Conversion Funnel

Contoh conversion funnel yang umum digunakan dalam pemasaran digital meliputi funnel untuk e-commerce, di mana pelanggan dimulai dari tahap kesadaran melalui iklan online atau media sosial, kemudian bergerak ke tahap minat dengan mengunjungi situs web, memasukkan produk ke dalam keranjang belanja, dan akhirnya melakukan pembelian. Contoh lainnya adalah funnel B2B, di mana calon pelanggan mungkin mulai dengan mengunduh white paper atau menghadiri webinar sebelum berbicara dengan tim penjualan dan membuat keputusan pembelian.