Ghosting
Dalam kehidupan modern, komunikasi yang cepat dan responsif menjadi bagian penting dari interaksi sosial maupun profesional. Namun, tidak jarang interaksi tidak terjadi secara cepat. Ini karena salah satu pihak melakukan sesuatu yang dikenal dengan istilah ghosting
Istilah ghosting sendiri merujuk pada seseorang yang tiba-tiba menghentikan komunikasi tanpa memberikan penjelasan. Ghosting menjadi hal yang sering ditemui di dunia profesional. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian, kebingungan, bahkan kerugian bagi pihak yang ditinggalkan. Berikut adalah pembahasan lebih lanjut tentang apa itu ghosting, tujuannya, jenis-jenisnya, contoh kasus, serta bagaimana cara mengatasi ghosting dalam berbagai konteks.
Apa Itu Ghosting?
Ghosting merujuk istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang tiba-tiba menghilang tanpa memberikan penjelasan atau pemberitahuan kepada orang lain. Istilah ini awalnya digunakan dalam konteks hubungan pribadi.
Dalam dunia bisnis dan profesional, ghosting juga terjadi ketika seseorang, klien, atau bahkan perusahaan menghentikan kontak tanpa peringatan. Meskipun ada kesepakatan atau komunikasi yang sedang berlangsung.
Ghosting di dunia profesional dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Contohnya seperti tidak menanggapi email atau pesan, menghentikan komunikasi dengan mitra bisnis, atau bahkan mengabaikan kesepakatan yang sudah dibuat. Fenomena ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan menimbulkan kerugian, terutama dalam hubungan kerja sama jangka panjang.
Tujuan Ghosting
Tujuan dari ghosting bervariasi tergantung pada situasinya. Dalam beberapa kasus, ghosting terjadi karena seseorang ingin menghindari konflik atau tidak ingin memberikan penjelasan yang sulit kepada pihak lain. Dalam dunia bisnis, klien atau mitra yang melakukan ghosting mungkin melakukannya karena merasa tidak puas dengan layanan, mengubah prioritas, atau bahkan memutuskan untuk bekerja dengan pihak lain tanpa harus menjelaskan keputusan tersebut.
Jenis Ghosting
Ghosting dapat terjadi dalam berbagai jenis konteks. Di dunia profesional, ada business ghosting. Ini merupakan kejadian klien atau mitra bisnis tiba-tiba berhenti berkomunikasi tanpa alasan yang jelas, meskipun telah ada perjanjian atau proyek yang sedang berlangsung.
Ghosting juga sering terjadi dalam proses rekrutmen, dikenal sebagai recruitment ghosting. Ini terjadi ketika perekrut tidak memberikan balasan kepada kandidat meskipun sudah ada proses wawancara atau komunikasi lanjutan.
Contoh Ghosting
Di dunia profesional, contoh ghosting bisa terjadi ketika seorang klien yang sudah sepakat untuk menggunakan jasa seorang freelancer tiba-tiba menghentikan semua komunikasi setelah menerima proposal atau penawaran. Klien tersebut mungkin memutuskan untuk bekerja dengan penyedia layanan lain. Tetapi, hal tersebut dilakukan tanpa memberikan pemberitahuan keputusan tersebut kepada freelancer. Ini lantas meninggalkan kebingungan dan ketidakpastian.
Cara Mengatasi Ghosting
Menghadapi ghosting bisa menjadi pengalaman yang sulit, terutama dalam konteks profesional, namun ada beberapa cara untuk mengatasinya:
1. Tetap Profesional dan Sabar
Jangan langsung menganggap ghosting sebagai penghinaan pribadi. Ada kemungkinan pihak lain mengalami kendala atau situasi yang tidak dapat dihindari. Cobalah untuk mengirimkan pengingat dengan nada profesional, mengingatkan tentang komitmen atau perjanjian yang sudah disepakati.
2. Gunakan Berbagai Saluran Komunikasi
Terkadang ghosting bisa terjadi karena miskomunikasi atau pesan yang tidak sampai. Jika tidak ada balasan melalui satu saluran komunikasi, seperti email, cobalah menggunakan saluran lain seperti pesan teks, telepon, atau media sosial profesional seperti LinkedIn.
3. Berikan Tenggat Waktu
Jika ghosting terjadi dalam konteks bisnis, berikan pihak yang bersangkutan tenggat waktu yang wajar untuk merespons. Ini bisa membantu memberikan dorongan agar mereka kembali berkomunikasi. Pastikan untuk menyebutkan dampak potensial dari tidak adanya balasan, seperti penundaan proyek atau kesepakatan.
4. Evaluasi Kembali Hubungan
Jika ghosting terus berlanjut, mungkin sudah saatnya untuk mengevaluasi kembali apakah hubungan atau kerjasama tersebut sepadan untuk dilanjutkan. Jika tidak, persiapkan diri untuk melanjutkan tanpa pihak yang melakukan ghosting dan pertimbangkan pilihan lain untuk mencapai tujuan Anda.
5. Jaga Rekam Jejak Komunikasi
Pastikan Anda memiliki dokumentasi yang jelas mengenai semua komunikasi yang terjadi sebelum ghosting. Hal ini penting jika suatu saat perlu diambil tindakan lebih lanjut, terutama dalam hubungan profesional yang melibatkan kontrak atau kesepakatan bisnis.
6. Belajar dari Pengalaman
Ghosting bisa memberikan pelajaran penting tentang bagaimana cara memilih mitra kerja atau klien di masa depan. Sebagai bagian dari proses bisnis, Anda mungkin perlu mengembangkan sistem seleksi yang lebih ketat untuk menghindari pengalaman serupa di masa depan.
Ghosting adalah fenomena yang umum terjadi baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, Meskipun sering dianggap tidak etis dan dapat menimbulkan kebingungan serta ketidakpastian.
Kendati terdapat beberapa alasan mengapa orang memilih untuk melakukan ghosting, penting untuk menghadapi situasi ini dengan sikap yang profesional dan strategi yang tepat. Dengan komunikasi yang sabar, fleksibilitas, dan kesiapan untuk melanjutkan hubungan kerja atau pribadi, ghosting dapat diatasi tanpa meninggalkan dampak negatif yang berkelanjutan.
share this article
Febby Chintia - Manager KOL.ID
Hi, I'm Febby Chintia! I’m passionate about connecting brands with KOLs who build trust and shape consumer choices. With expertise in KOL marketing and a focus on trends, I create partnerships that strengthen brand stories and drive growth.
Post You’ve Might Like
Empower your brand's
growth journey with KOL.id
Equip yourself with an all-inclusive suite of tools for initiating and expanding influencer marketing campaigns.
Try Kol.id for Free