Marketing 360

Terkadang, membangun brand awareness atau mempromosikan suatu produk baru merupakan tantangan dari sisi brand atau penjual. Tantangan ini tidak hanya dihadapi oleh brand baru saja, tapi brand yang sudah lama exist tidak jarang menghadapi tantangan ini. Lalu, apa jalan keluarnya?
Marketing-lah jalan keluarnya. Penerapan strategi marketing yang tepat, seperti Marketing 360 bisa menjadi kunci untuk hal ini. Marketing 360 sendiri merupakan strategi yang menggunakan berbagai corong media untuk menyebarkan satu pesan yang sama. Dengan menargetkan audiens yang berbeda-beda, pesan promosi suatu brand bisa lebih meluas dan diterima.
Dengan kata lain, konsumen tidak lagi hanya mengandalkan satu sumber informasi saja, melainkan mendapatkannya dari berbagai saluran, baik online maupun offline.
Tapi apa sebenarnya Marketing 360 itu? Mari kita bahas lebih lanjut.
Memahami Marketing 360
Sederhananya, Marketing 360 adalah strategi marketing yang menyebarkan informasi suatu produk atau promosi menggunakan lebih dari satu channel, dengan tujuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Contoh, brand A ingin mempromosikan produk sunscreen dan menggunakan berbagai channel mulai media sosial, TV, radio, hingga koran.
Marketing 360 memanfaatkan lebih dari satu channel untuk membantu brand dalam meningkatkan visibilitas dan memperkuat pesan yang disebar. Strategi ini juga memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan campaign berdasarkan tipe audiens di setiap channel, sehingga brand bisa menyesuaikan pesan tersebut dengan cara dan gaya yang tepat untuk tiap audiens.
Jenis Saluran dalam Marketing 360
Ada tiga komponen utama dalam Marketing 360, yaitu:
1. Above The Line (ATL)
ATL mengacu pada pemasaran berskala besar yang ditujukan untuk meningkatkan brand awareness pada audiens yang lebih luas. Saluran ATL meliputi:
- Iklan televisi
- Radio
- Media cetak (koran, majalah)
- Billboard
Singkatnya, ATL digunakan untuk menjangkau audiens non-targeted dengan jumlah yang masif. ATL cocok untuk campaign berskala nasional atau global karena mampu menjangkau audiens yang beragam. ATL bisa dipakai untuk ‘mengenalkan’ pesan dari brand.
2. Below The Line (BTL)
BTL lebih personal dan mengarah, sering digunakan untuk promosi secara langsung seperti:
- Pameran
- Kupon diskon
- Event promosi
- Direct mail
- Email marketing
Saluran ini sangat efektif untuk mendorong penjualan langsung dan membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan.
3. Through The Line (TTL)
TTL menggabungkan ATL dan BTL, menciptakan pendekatan terpadu yang memanfaatkan kedua metode, dan umumnya lebih mengarah ke pemasaran secara digital, seperti:
- Iklan di media sosial
- Iklan di website
- Promosi dengan influencer
- Banner promosi acara offline
Contoh Penerapan Marketing 360
Mari kita ambil contoh sebuah brand skincare yang meluncurkan produk baru. Untuk dapat menjangkau audiens secara maksimal, brand skincare ini kemudian memanfaatkan beberapa channel, seperti:
- Iklan televisi untuk menjangkau massa (ATL).
- Campaign di media sosial secara interaktif dengan memberikan kode diskon eksklusif (BTL).
- Acara peluncuran produk yang disiarkan langsung dan diikuti dengan sampling gratis di lokasi tertentu (TTL).
Nah, pendekatan ini tidak hanya bisa meningkatkan visibilitas tetapi juga mendorong audiens untuk berinteraksi langsung dan jadi lebih mengetahui produk terbaru dari brand tersebut.
Lalu, apa saja keuntungan yang bisa didapatkan oleh sebuah brand melalui marketing 360?
Keuntungan Marketing 360
1. Meningkatkan Brand Awareness
Dengan pesan yang sama dan konsisten di berbagai saluran, Marketing 360 efektif dalam membantu brand menjadi lebih dikenal oleh audiens secara lebih luas.
2. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Penyampaian pesan yang relevan dan lebih personal menciptakan dampak yang lebih kuat antara brand dan konsumen.
3. Mendorong Penjualan
Penggunaan saluran yang terintegrasi dapat meningkatkan peluang pelanggan untuk melakukan pembelian. Contoh, promosi di media sosial mengarahkan ke acara launching produk secara offline.
4. Fleksibilitas dalam Strategi
Marketing 360 memungkinkan brand untuk menyesuaikan pesan sesuai dengan saluran yang digunakan. Setiap channel memiliki karakteristik audiens yang berbeda, sehingga strategi marketing 360 bisa membantu brand menyesuaikan campaign promosi sesuai channel yang dituju.
Strategi Marketing 360 dengan KOL
Dalam konteks Marketing 360, Key Opinion Leaders (KOL) atau influencer seperti selebgram atau TikTok memegang peran penting. Para influencer ini adalah individu yang memiliki pengaruh besar di komunitas tertentu, seperti selebriti, influencer media sosial, atau pakar di suatu bidang. Dengan memanfaatkan hal tersebut, KOL dapat membantu brand dalam:
- Menjangkau audiens yang spesifik.
- Membangun trust dengan hasil yang organik.
- Meningkatkan kredibilitas campaign melalui kolaborasi kreatif dengan influencer.
Contoh mudahnya, KOL bisa mempromosikan produk di media sosial, menghadiri acara launching, atau bahkan menjadi brand ambassador. Dengan melibatkan KOL dalam strategi Marketing 360, brand dapat menciptakan dampak yang lebih besar.
Namun jangan lupa, agar strategi marketing dapat berjalan dengan lancar, brand perlu memilih KOL atau influencer yang tepat. Nah, jika Anda sedang mencari daftar KOL yang tepat untuk mendukung strategi Marketing 360 Anda, KOL.ID siap membantu!
Dengan fitur seperti cek rate card KOL dan pengalaman fitur KOL Discovery, KOL.ID adalah solusi tepat untuk membantu meningkatkan efektivitas pemasaran Anda. Jangan ragu untuk bekerja sama dengan KOL.ID sekarang dan temukan influencer terbaik untuk kesuksesan campaign Anda!

share this article

Fajar - Manager KOL.ID
Hi, I'm Fajar! I’m passionate about connecting brands with KOLs who build trust and shape consumer choices. With expertise in KOL marketing and a focus on trends, I create partnerships that strengthen brand stories and drive growth.
Post You’ve Might Like
Empower your brand's
growth journey with KOL.ID
Equip yourself with an all-inclusive suite of tools for initiating and expanding influencer marketing campaigns.
Try KOL.ID for Free