Native Advertising
Ketika memasarkan produk atau layanan, merek perlu menemukan cara yang lebih halus untuk menjangkau audiens. Tentu ini supaya audiens tidak merasa terganggu dengan proses pemasaran yang sedang dilakukan.
Salah satu strategi yang semakin populer adalah native advertising. Iklan ini merupakan iklan dirancang agar menyatu dengan konten di sekitarnya. Sehingga, iklan terlihat seperti bagian alami dari halaman yang sedang diakses pengguna.
Native advertising menawarkan pendekatan yang lebih lembut dan relevan dalam menyampaikan pesan pemasaran. Berikut adalah pembahasan tentang apa itu native advertising, tujuannya, kelebihannya, jenis-jenisnya, serta manfaatnya dalam dunia pemasaran.
Apa Itu Native Advertising?
Native Advertising merupakan bentuk iklan berbayar yang dirancang agar selaras dengan konten asli di platform di mana iklan tersebut ditayangkan. Alih-alih tampil seperti iklan tradisional yang mencolok, native advertising terlihat menyatu dengan lingkungan konten. Sehingga, iklan terlihat lebih alami dan tidak mengganggu pengalaman pengguna.
Iklan ini sering muncul dalam berbagai bentuk. Contohnya seperti artikel bersponsor, rekomendasi konten, atau posting media sosial yang dirancang agar terlihat seperti bagian dari konten yang sedang dibaca atau ditonton pengguna.
Tujuan Native Advertising
Tujuan utama dari native advertising adalah untuk memberikan pesan pemasaran secara halus. Ini memungkinkan merek untuk memperkenalkan produk atau layanan kepada audiens dalam format yang lebih ramah. Biasanya, melalui konten informatif atau hiburan. Native advertising juga bertujuan untuk meningkatkan engagement karena pengguna lebih cenderung berinteraksi dengan iklan yang tidak berbentuk iklan tradisional.
Selain itu, tujuan native advertising adalah untuk meningkatkan brand awareness dan mendorong pengguna untuk beralih dari konsumen pasif menjadi konsumen yang aktif. Dengan menampilkan iklan yang relevan dan tidak mengganggu, merek dapat menciptakan hubungan yang lebih positif dengan audiens mereka.
Kelebihan Native Advertising
Salah satu kelebihan native advertising adalah kemampuannya untuk terintregasi dengan konten di mana iklan tersebut ditempatkan. Sehingga, pengguna tidak merasa terganggu oleh iklan yang mencolok atau invasif. Native advertising juga memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi dibandingkan dengan iklan banner tradisional. Ini karena tampilannya yang alami dan relevan dengan konten di sekitarnya.
Kelebihan lain native advertising adalah dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Sebab, iklan ini sering kali berbentuk konten yang bernilai, seperti artikel atau video informatif, pengguna lebih cenderung menganggapnya sebagai sumber informasi daripada iklan langsung. Hal ini membantu merek membangun kredibilitas dan hubungan yang lebih erat dengan audiens mereka.
Jenis Native Advertising
Ada beberapa jenis native advertising yang digunakan di berbagai platform. Salah satunya adalah iklan dalam konten (in-feed ads). Jenis ini adalah iklan yang muncul sebagai bagian dari feed konten di platform media sosial atau situs berita. Iklan ini dirancang agar tampil seperti postingan biasa, namun memiliki label sebagai konten bersponsor.
Jenis lainnya adalah rekomendasi konten (content recommendation). Jenis ini biasanya muncul di bagian bawah artikel berita atau blog dan memberikan saran untuk membaca lebih lanjut atau mengunjungi situs tertentu.
Selain itu, ada juga iklan pencarian berbayar (paid search ads) yang muncul di atas hasil pencarian organik di mesin pencari seperti Google. Iklan ini sering kali terlihat seperti hasil pencarian organik, namun dengan label iklan. Native video ads juga merupakan jenis yang populer, terutama di platform video seperti YouTube, di mana iklan ini ditayangkan sebelum atau di tengah video yang sedang ditonton.
Contoh Native Advertising
Contoh yang baik dari native advertising adalah artikel bersponsor yang sering muncul di situs berita atau blog. Misalnya, sebuah merek produk kecantikan dapat bekerja sama dengan situs gaya hidup untuk menerbitkan artikel tentang rutinitas perawatan kulit terbaik, di mana produk mereka disarankan sebagai solusi. Artikel ini disajikan seperti konten editorial biasa, namun sebenarnya adalah bagian dari kampanye pemasaran merek tersebut.
Manfaat Native Advertising
Salah satu manfaat native advertising adalah kemampuannya untuk menciptakan interaksi yang lebih organik dengan audiens. Karena tampilannya yang menyerupai konten asli, pengguna lebih cenderung membaca iklan native dibandingkan dengan iklan tradisional. Native advertising juga lebih efektif dalam membangun brand awareness karena pesan disampaikan secara lebih halus.
Manfaat lainnya adalah peningkatan return on investment (ROI). Karena native advertising cenderung menghasilkan engagement yang lebih tinggi, merek dapat memperoleh nilai lebih dari anggaran iklan mereka. Selain itu, karena iklan ini biasanya menawarkan nilai informatif atau hiburan kepada audiens, hal ini dapat membantu memperkuat hubungan jangka panjang antara merek dan konsumen.
Native advertising adalah bentuk iklan yang efektif dan halus, dirancang untuk berintegrasi dengan konten asli di berbagai platform. Iklan ini menawarkan kelebihan berupa interaksi yang lebih tinggi, peningkatan kepercayaan konsumen, dan pengalaman yang tidak mengganggu. Bagi pemasar yang ingin menjangkau audiens dengan cara yang lebih halus dan tidak invasif, native advertising menawarkan solusi yang tepat untuk meningkatkan kesadaran merek dan mendorong konversi.
share this article
Febby Chintia - Manager KOL.ID
Hi, I'm Febby Chintia! I’m passionate about connecting brands with KOLs who build trust and shape consumer choices. With expertise in KOL marketing and a focus on trends, I create partnerships that strengthen brand stories and drive growth.
Post You’ve Might Like
Empower your brand's
growth journey with KOL.id
Equip yourself with an all-inclusive suite of tools for initiating and expanding influencer marketing campaigns.
Try Kol.id for Free