KOL.ID Report: Attention Span Semakin Pendek? Ini Strategi yang Efektif untuk Brand
_Content Marketing KOL.ID - Attention Span (Fajar)-01 (1).png)
Attention span, atau rentang perhatian, mengacu pada seberapa lama seseorang dapat fokus pada suatu aktivitas atau informasi sebelum terganggu atau kehilangan minat. Menurut penelitian dari American Psychological Association (APA), attention span bukan hanya tentang durasi, tetapi juga tentang kualitas perhatian seseorang dalam menerima informasi.
Dahulu, manusia memiliki perhatian yang cukup panjang untuk membaca artikel panjang atau menonton video berdurasi lama. Namun, seiring perkembangan teknologi digital dan media sosial, kebiasaan konsumsi informasi mulai berubah drastis.
Perubahan Attention Span di Era Konten Singkat
Fenomena penurunan attention span ini sebagian besar dipicu oleh konsumsi konten berdurasi pendek di platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Algoritma media sosial dirancang untuk memberikan konten yang cepat, menarik, dan terus berganti, membuat otak kita terbiasa dengan perubahan informasi yang instan.
Bagi brand dan pemasar digital, perubahan ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang. Alih-alih menganggapnya sebagai hambatan, brand dapat menyesuaikan strategi content marketing agar sesuai dengan pola konsumsi informasi yang baru ini.
Memanfaatkan Perubahan Attention Span dalam Content Marketing
Alih-alih melihat penurunan attention span sebagai masalah, brand bisa menggunakannya sebagai kesempatan untuk menciptakan konten yang lebih engaging dan mudah dicerna. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan:
Gunakan Konten Singkat dan Langsung ke Inti
Kini audiens tidak memiliki banyak waktu untuk membaca atau menonton konten yang bertele-tele. Oleh karena itu, penting untuk langsung menyampaikan pesan utama dalam hitungan detik pertama. Penggunaan hook yang menarik dalam 3 detik pertama bisa menjadi faktor penentu apakah audiens akan tetap menonton atau segera scroll ke konten berikutnya. Format yang efektif untuk ini antara lain video pendek, carousel post, dan infografis yang menyajikan informasi dalam bentuk yang ringkas namun tetap menarik.
Pilih Format Konten yang Relevan
Berdasarkan data dari Skyword, beberapa format konten sangat efektif di era attention span pendek. Snackable content seperti meme, GIF, atau video berdurasi 15–30 detik sangat populer karena mudah dikonsumsi dalam waktu singkat.
Selain itu, listicle dan carousel post memberikan pengalaman membaca yang lebih mudah dengan membagi informasi dalam beberapa bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Konten interaktif seperti polling, kuis, dan Instagram Stories dengan fitur interaksi juga menjadi pilihan menarik karena mampu meningkatkan keterlibatan audiens secara langsung
Optimalkan Visual dan Audio
Visual memainkan peran penting dalam menarik perhatian audiens. Warna cerah dan elemen visual yang kontras dapat membuat konten lebih mencolok di antara ratusan konten lainnya di feed media sosial.
Selain itu, menambahkan subtitle dalam video menjadi strategi yang sangat efektif mengingat banyak pengguna menonton video tanpa suara. Tidak hanya itu, pemanfaatan musik dan sound bites yang sedang tren juga dapat membantu meningkatkan daya tarik dan engagement pada konten yang dibuat.
Gunakan CTA (Call-to-Action) yang Jelas dan Singkat
CTA yang jelas dan singkat dapat meningkatkan tingkat interaksi audiens terhadap konten yang dibuat. Instruksi seperti "Swipe up", "Komentar 'YES' kalau setuju!", atau "Klik link di bio" terbukti lebih efektif dibandingkan teks panjang yang membingungkan. Dengan CTA yang langsung pada intinya, audiens lebih cenderung untuk bertindak sesuai yang diharapkan oleh brand.
Retargeting dan Multi-Touchpoint Strategy
Dalam dunia digital yang kompetitif, satu kali paparan konten tidak cukup untuk menarik perhatian audiens. Oleh karena itu, strategi retargeting menjadi sangat penting. Menggunakan iklan retargeting memungkinkan brand untuk menyentuh audiens lebih dari sekali sehingga meningkatkan peluang engagement dan konversi.
Selain itu, menyesuaikan konten dengan berbagai platform juga sangat krusial. Misalnya, TikTok cocok untuk video pendek yang menghibur, Instagram efektif untuk visual storytelling, dan Twitter lebih pas untuk teks singkat yang engaging.
Konsumen saat ini lebih menyukai informasi yang cepat, padat, dan mudah dicerna. Oleh karena itu, strategi content marketing harus disesuaikan agar tetap relevan dan menarik perhatian audiens di tengah persaingan digital yang ketat.
Perubahan attention span di era digital adalah tantangan yang bisa diubah menjadi peluang bagi brand. Dengan memahami cara audiens mengonsumsi informasi dan mengadaptasi strategi content marketing yang sesuai, brand dapat tetap relevan dan menarik perhatian di tengah derasnya arus informasi.
Kuncinya adalah membuat konten yang singkat, engaging, dan sesuai dengan pola konsumsi digital saat ini. Jika brand bisa memanfaatkan ini dengan baik, bukan hanya awareness yang meningkat, tetapi juga engagement dan loyalitas audiens. Selain memanfaatkan atention span, brand juga bisa langsung cek rate card para KOL dengan mudah di KOL.ID! Dengan begitu, Anda bisa menghitung budget bekerja sama dengan para KOL yang tepat!
Anda bisa langsung cek rate card KOL TikTok ataupun KOL dari media sosial lain seperti cek rate card KOL Instagram dan juga cek rate card KOL YouTube dengan langkah mudah di KOL.ID!

share this article

Fajar - Manager KOL.ID
Hi, I'm Fajar! I’m passionate about connecting brands with KOLs who build trust and shape consumer choices. With expertise in KOL marketing and a focus on trends, I create partnerships that strengthen brand stories and drive growth.
Post You’ve Might Like
Empower your brand's
growth journey with KOL.ID
Equip yourself with an all-inclusive suite of tools for initiating and expanding influencer marketing campaigns.
Try KOL.ID for Free