Brand

KOL ID Report: Persona Platform Sosial Media Berbeda, Ini Karakter dan Aktivitas Penggunanya!

watch-icon 3 min. to read
KOL ID Report: Persona Platform Sosial Media Berbeda, Ini Karakter dan Aktivitas Penggunanya!
ON THIS PAGE

Sosial media telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat, baik itu di Indonesia maupun dunia secara keseluruhan. Namun, setiap platform memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi demografi pengguna hingga aktivitas yang dilakukan. 

Sebelum membahas lebih dalam, coba kita flashback. Bagi Anda yang punya brand, pernahkah melakukan mirroring content di beberapa akun sosial media? Pasti hasil dan performanya juga berbeda kan? Hal itu karena adanya perbedaan karakter pengguna di setiap platform.

Pada artikel ini, kita akan bersama-sama membahas berbagai aspek yang menjadi dasar perbedaan persona setiap sosial media dan mengetahui karakteristik serta tipe audiens yang ada di setiap platform. Hal itu sangat penting agar bisa membuat konten secara tepat, baik untuk keperluan pribadi, bisnis, maupun profesional.

Kita akan ulas detail untuk platform sosial media Instagram, Tiktok, Facebook, dan Twitter atau X. Mengapa hanya empat platform media tersebut saja yang dibahas? Alasannya karena keempatnya memiliki jumlah pengguna aktif yang sangat besar di seluruh dunia.  

Berdasarkan data terbaru, Facebook masih menjadi platform dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak, yaitu mencapai lebih dari 3 miliar pengguna. Di posisi berikutnya, Instagram memiliki lebih dari 1,8 miliar pengguna aktif bulanan, disusul oleh TikTok dengan lebih dari 1,5 miliar pengguna. Sementara itu, X (Twitter) memiliki sekitar 600 juta pengguna aktif bulanan. 

Saat ini, pasti Anda sudah tidak sabar kan untuk mengulik satu per satu platform tersebut? Mari kita bahas persona sosial media sekarang juga, dimulai dari Instagram terlebih dahulu!

Instagram, Memiliki Persona Aspiratif!

Mayoritas pengguna Instagram berada dalam rentang usia 18 hingga 34 tahun (Statista), yaitu kelompok usia muda yang secara aktif mengejar tren, sangat visual, dan gemar mengekspresikan lifestyle. 

Persona "aspiratif" merujuk pada mayoritas pengguna yang suka membagikan versi terbaik dari dan ingin tampil menarik secara visual.

Tujuan Penggunaan dan Aktivitas

Tujuan utama pengguna Instagram adalah untuk hiburan, berbagi visual seperti foto dan video, mengikuti tren, serta menemukan produk untuk dibeli. Instagram telah menjadi tempat yang ideal untuk membangun citra diri, mengikuti influencer, dan menampilkan gaya hidup.

Aktivitas umum pengguna meliputi mengunggah konten dalam bentuk foto, video pendek, Stories, hingga Reels. Mereka juga berinteraksi melalui komentar dan pesan langsung serta mencari merek yang relevan dengan minat pribadi. Konten yang paling diminati di Instagram mencakup Reels yang menarik, Stories untuk keseharian, hingga Feed image yang keren.

Contoh Pemanfaatan Instagram oleh Brand

Salah satu brand yang memanfaatkan sosial media Instagram dengan baik adalah Apple, yang memiliki akun Instagram resmi (@apple). Brand ini menunjukan pendekatan unik dalam strategi sosial media instagramnya, karena berfokus pada estetika visual.

Konten yang dibagikan oleh Apple menampilkan estetika visual yang konsisten, terkesan estetis, angle sempurna, dan kualitas gambar yang luar biasa. Hal ini mencerminkan identitas brand Apple yang elegan dan premium, serta menonjolkan kemampuan kamera iPhone dalam menghasilkan foto berkualitas tinggi.

Strategi ini sejalan dengan tujuan utama pengguna Instagram, yakni mencari hiburan, berbagi visual menarik, mengikuti tren, serta menemukan inspirasi produk untuk dibeli. Apple memanfaatkan Instagram sebagai platform ideal untuk membangun citra brand, sekaligus menyatu dalam gaya hidup visual para pengguna yang gemar mengikuti influencer dan mengekspresikan diri melalui konten.

TikTok, Memiliki Persona Ekspresif!

TikTok memiliki demografi pengguna yang didominasi oleh kalangan muda. Berdasarkan data dari House of Marketers, 33% pengguna sosial media ini berusia antara 18–24 tahun dan mayoritas lainnya berada dalam rentang usia di bawah 35 tahun.

Artinya, lebih dari dua pertiga pengguna TikTok termasuk dalam kategori Gen Z dan generasi milenial muda. Komposisi gender cukup seimbang secara global berdasarkan data.

Persona "ekspresif" yang melekat pada Tiktok tidak terlepas dari penggunanya yang tidak takut tampil beda, suka eksplorasi konten, dan spontan dalam membuat atau menanggapi tren.

Tujuan Penggunaan dan Aktivitas

Tiktok digunakan terutama untuk hiburan dan ekspresi kreatif. Anda akan menemukan banyak pengguna yang menikmati konten ringan, spontan, dan mengikuti tantangan viral. TikTok mendorong partisipasi aktif dalam tren dengan format video yang cepat dan mudah dicerna.

Aktivitas utama di TikTok adalah menonton video pendek, membuat konten kreatif, serta mengikuti berbagai tren seperti tantangan tarian, lip sync, dan video komedi. Konten populer di TikTok meliputi video berdurasi singkat yang menampilkan tarian, tantangan, humor, dan eksperimen visual. Kreativitas adalah kunci utama dalam menarik perhatian pengguna di platform ini.

Contoh Pemanfaatan Tiktok oleh Brand

Sebagai gambaran, Apple juga memanfaatkan secara maksimal platform Tiktok untuk menunjukan kualitas kameranya. Video mereka menampilkan hasil dari kamera yang luar biasa, menciptakan kesan "biar kualitas produk yang berbicara sendiri".

Apple menyesuaikan kontennya agar selaras dengan gaya hidup modern, menampilkan momen sehari-hari yang dikemas secara artistik dengan permainan warna, gerakan, dan pencahayaan yang memikat. Pendekatan ini memperkuat citra bahwa produk Apple bukan hanya sekadar brand teknologi, melainkan bagian yang bisa membantu dalam mengekspresikan diri para penggunanya.

Pengguna di TikTok, seperti yang sudah kita bahas sangat suka pada hiburan dan konten ekspresi kreatif. Baik Apple maupun TikTok sama-sama mendorong narasi bahwa teknologi kini merupakan medium untuk mengekspresikan identitas

Facebook, Memiliki Persona Informatif!

Facebook memiliki demografi yang lebih luas, dengan konsentrasi usia terbesar pada rentang 25 hingga 44 tahun. Pengguna Facebook secara global lebih banyak laki-laki dan platform ini digunakan oleh kelompok usia yang cukup matang.

Persona Facebook bisa digambarkan sebagai informatif karena platform tersebut lebih condong ke arah berbagi informasi dan membangun komunitas. Facebook sering digunakan untuk membagikan dan mengonsumsi informasi, termasuk berita, artikel, hingga opini yang panjang.

Tujuan Penggunaan dan Aktivitas

Facebook berfungsi sebagai platform serbaguna yang memungkinkan Anda untuk terhubung dengan teman, keluarga, komunitas, serta mengakses berita dan hiburan. Bahkan, Facebook juga digunakan untuk kegiatan jual beli melalui Marketplace dan promosi bisnis kecil.

Aktivitas umum mencakup mengunggah status, foto, video, mengikuti grup diskusi, menyebarkan banner acara, serta berbagi berita dan tautan. Anda juga dapat melakukan percakapan pribadi atau diskusi dalam komunitas yang relevan. Konten yang sering dibagikan di Facebook mencakup status teks, foto, video informatif, serta postingan yang berkaitan dengan komunitas. 

Contoh Pemanfaatan Facebook oleh Brand

Salah satu brand yang memanfaatkan sosial media Facebook dengan baik adalah Nike. 

Nike menggunakan Facebook bukan hanya sebagai media promosi produk, tetapi sebagai sarana untuk membangun hubungan emosional dengan audiensnya. Strategi konten Nike di platform ini sangat berfokus pada penciptaan narasi yang menginspirasi, yang menyoroti nilai brand seperti keberanian, kerja keras, keberagaman, dan inklusi. Kontennya sering melibatkan cerita nyata dari atlet atau individu yang menunjukkan semangat pantang menyerah, menciptakan resonansi emosional yang kuat dengan audiens. 

Tak hanya itu, Nike juga memanfaatkan Facebook sebagai tempat untuk membina komunitas yang memiliki nilai dan visi yang sama, sebuah ruang digital yang menghubungkan pengguna dari berbagai latar belakang dalam semangat sportivitas serta kemanusiaan. 

Twitter (X), Memiliki Persona yang Vokal!

Twitter (sekarang dikenal sebagai X) didominasi oleh pengguna berusia antara 18 hingga 34 tahun, dengan kelompok usia 25–34 tahun sebagai yang terbesar. Data dari Statista menunjukkan bahwa sekitar 38,5% pengguna global Twitter berasal dari kelompok usia tersebut. 

Persona Twitter yang vokal dan penuh dengan opini terbentuk karena adanya kecenderungan bahwa penggunanya lebih terlibat obrolan secara intelektual, kritis, dan aktif dalam merespons konten ataupun isu yang terjadi di dunia nyata. 

Tujuan Penggunaan dan Aktivitas

Twitter digunakan untuk berbagai tujuan, tetapi sebagian besar penggunanya mengakses platform ini untuk mengikuti berita terbaru, berpartisipasi dalam diskusi publik, dan menyuarakan opini. Aktivitas yang umum dilakukan pengguna meliputi menulis tweet singkat, retweet dan suka konten, berpartisipasi dalam thread diskusi, mengikuti akun media, tokoh, atau topik tertentu. 

Twitter juga banyak digunakan oleh perusahaan dan tokoh publik untuk menyampaikan pernyataan resmi, menanggapi permasalahan, atau membangun personal branding. Konten yang sering viral di Twitter antara lain opini tajam dan lucu, thread edukatif atau storytelling, meme dan humor aktual, maupun komentar terhadap berita atau kejadian terkini.

Contoh Pemanfaatan Twitter oleh Brand

Nike juga merupakan brand yang memanfaatkan persona Twitter dengan baik. Nike menyajikan konten dalam bentuk kutipan inspirasional, storytelling tentang atlet, atau pernyataan sikap terhadap peristiwa sosial yang sedang berlangsung, semua itu sesuai dengan jenis konten yang sering viral di Twitter, seperti opini tajam, thread edukatif, dan komentar aktual terhadap isu global.

Selain itu, Twitter juga menjadi tempat utama bagi tokoh publik membentuk citra diri, dan Nike mendukung ini dengan menampilkan atlet sebagai figur perjuangan, bukan sekadar brand ambassador. Dengan pendekatan yang relevan secara emosional dan sosiokultural, konten Nike tidak hanya menjual produk, tetapi juga menyuarakan nilai.

Bagaimana? Saat ini tentu Anda sudah mengetahui bukan pentingnya memahami audiens dan persona di setiap platform sosial media? Dengan memahaminya Anda tentu dapat merancang strategi konten yang lebih tepat. 

Setiap platform, baik Instagram, TikTok, Facebook, maupun Twitter (X), memiliki audiens dengan preferensi, tujuan, dan aktivitas yang berbeda. Oleh karena itu, menyesuaikan jenis konten dengan karakter audiens platform tersebut sangat penting untuk meningkatkan hubungan emosional antara produk/brand dengan penggunanya. 

Jika Anda memiliki strategi marketing di sosial media dan ingin menjalankan campaign yang melibatkan kolaborasi dengan KOL, Anda dapat cek rate card di KOL.ID. Temukan informasi lengkap rate card KOL TikTok, Instagram, dan YouTube, serta dapatkan laporan campaign yang dapat membantu Anda mengukur hasil dari strategi marketing yang Anda miliki!

Rate this article

Click on a star below to rate our tool out of 5 stars

Average rating 5 / 5. Vote count: 59

Thank you for your rating!

share this article

review-img
Fajar - Manager KOL.ID

Hi, I'm Fajar! I’m passionate about connecting brands with KOLs who build trust and shape consumer choices. With expertise in KOL marketing and a focus on trends, I create partnerships that strengthen brand stories and drive growth.

Tags:

Post You’ve Might Like

Empower your brand's
growth journey with KOL.ID

Equip yourself with an all-inclusive suite of tools for initiating and expanding influencer marketing campaigns.

Try KOL.ID for Free
  • Followers

    500k+1.50%

  • Avg. Likes

    20M+0.50%

  • Avg. Comments

    60K+2.10%

@skkky_hi

Reach

How helpful was this content?

Click on a star below to rate our tool out of 5 stars

Average rating 5 / 5. Vote count: 59

Thank you for your rating!

Newsletter

Be the first one to know about discounts, offers and events