Bagi para anak muda, pastinya sudah banyak yang membuat finsta atau akun Instagram kedua yang bersifat pribadi dan tertutup. Berbeda dengan akun utama yang biasanya penuh dengan unggahan estetik, caption puitis, dan jumlah likes yang jadi perhatian, finsta justru jadi tempat untuk bersantai dari semua itu.
Di akun ini, mereka bisa berbagi apapun tanpa tekanan. Foto ngasal, cerita hari yang melelahkan, isi kepala tengah malam, bahkan meme yang terlalu receh untuk dibagikan ke publik. Nah apa yang dimaksud dengan finsta? Apa sama dengan yang kita kenal sebagai second account? Yuk, kita bahas lebih dalam di bawah ini!
Apa Itu Finsta?

Finsta adalah kependekan dari “Fake Instagram”, yaitu akun kedua yang dibuat oleh pengguna Instagram, biasanya anak muda, untuk membagikan konten yang lebih santai, personal, dan tidak terlalu dikurasi. Jika di Indonesia kita lebih sering mengenal dengan “Second Account”, di mana seseorang merasa lebih bebas mengekspresikan diri tanpa harus menjaga citra seperti di akun utama.
Meski disebut “fake”, akun ini justru sering menjadi tempat seseorang mengekspresikan dirinya yang paling otentik. Finsta biasanya bersifat private dan hanya diikuti oleh teman-teman dekat yang sudah dipercaya.
Fungsi utama finsta bukan untuk berpura-pura, melainkan menjadi ruang aman dari tekanan sosial yang kerap muncul di akun utama yang lebih publik dan formal.
Dari Mana Kata Finsta Berasal?
Kata “finsta” merupakan gabungan dari dua kata: “fake” dan “Instagram”. Istilah ini pertama kali muncul dan populer di kalangan anak muda Amerika Serikat, sebelum akhirnya menyebar secara global termasuk ke Indonesia.
Meski secara harfiah berarti akun palsu, dalam praktiknya finsta digunakan sebagai akun yang justru lebih jujur dan bebas. Ini menjadi semacam antitesis dari akun utama yang biasanya penuh dengan pencitraan dan kurasi estetika.
Kini, finsta menjadi bagian dari gaya hidup digital, terutama di kalangan remaja dan mahasiswa yang aktif di media sosial namun tetap ingin menjaga sisi privasi dalam hidup mereka.
Alasan Anak Muda Menggunakan Finsta
Finsta bukan sekadar akun kedua. Banyak alasan yang membuat anak muda merasa lebih nyaman memiliki akun alternatif untuk mengekspresikan diri. Berikut beberapa alasan mengapa anak muda menggunakan Finsta:
1. Ingin Membagikan Konten Tanpa Tekanan
Berbeda dari akun utama yang sering terasa seperti etalase kehidupan, finsta memungkinkan penggunanya membagikan konten dengan lebih spontan. Tidak perlu memikirkan caption yang estetis atau jumlah likes yang masuk.
Dengan finsta, anak muda merasa tidak harus terlihat sempurna. Mereka bebas posting apa saja feed dan reels, mulai dari selfie bangun tidur, curhat ringan, hingga cerita lucu yang hanya dimengerti oleh teman dekat.
2. Menjaga Privasi dari Lingkungan Sosial yang Lebih Luas
Di akun utama, followers bisa berasal dari berbagai lapisan: teman sekolah, kolega kerja, bahkan keluarga. Finsta menjadi solusi untuk membatasi siapa yang bisa melihat sisi pribadi mereka.
Hal ini memberi rasa aman untuk bercerita dan mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi. Lingkungan yang lebih kecil dan terkendali membuat komunikasi terasa lebih intim.
3. Menghindari Ekspektasi Sosial
Tekanan sosial di media sosial itu nyata. Banyak orang merasa harus tampil menarik, punya aktivitas seru, atau mencapai pencapaian tertentu hanya demi validasi.
Dengan finsta, ekspektasi itu hilang. Anak muda bisa menjadi versi diri mereka yang paling santai, tidak dibuat-buat, dan apa adanya. Ini memberikan kelegaan psikologis yang tidak bisa mereka temukan di akun utama.
Bagaimana Cara Membuat Finsta?
Bagi yang penasaran dan ingin memiliki finsta sendiri, proses pembuatannya cukup mudah. Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa diikuti.
1. Buat Akun Instagram Baru
Langkah pertama adalah membuat akun Instagram baru menggunakan email atau nomor telepon yang berbeda dari akun utama. Pastikan untuk mencatat login-nya agar tidak tertukar saat berpindah akun.
2. Gunakan Nama Unik tapi Tidak Terlalu Menonjol
Nama akun finsta biasanya tidak mencantumkan nama asli secara lengkap. Banyak pengguna memilih nama panggilan, istilah dalam pertemanan, atau kombinasi huruf dan angka yang hanya dimengerti oleh lingkaran dekat mereka.
Tujuannya bukan untuk menyembunyikan identitas, melainkan menjaga agar akun tidak mudah ditemukan oleh publik luas.
3. Atur Akun Menjadi Private
Setelah akun dibuat, aktifkan mode private agar hanya follower yang disetujui yang bisa melihat konten. Ini langkah penting untuk menjaga privasi dan membuat Anda lebih leluasa saat memposting.
4. Follow dan Terima Follower dari Teman Dekat Saja
Finsta bukan tentang jumlah follower, tapi tentang kenyamanan. Pilihlah teman-teman terdekat yang bisa dipercaya untuk menjadi bagian dari lingkaran kecil ini. Dengan begitu, Anda bisa lebih jujur dan terbuka saat berbagi cerita.
5. Mulai Posting Sesuai Mood
Anda tidak perlu mengikuti pola posting tertentu. Mau upload meme, curhatan, atau sekadar foto makanan? Silakan saja. Tidak ada tekanan, tidak ada algoritma yang perlu dipikirkan. Finsta adalah ruang untuk bersantai.
Bagaimana Finsta Digunakan Sehari-hari?
Dalam praktiknya, finsta digunakan untuk banyak hal yang bersifat kasual dan personal. Gaya penggunaan ini mencerminkan keinginan anak muda untuk tetap eksis tanpa harus tampil sempurna.
1. Sebagai Tempat Cerita dan Curhat
Banyak yang menggunakan finsta layaknya jurnal digital. Mereka bercerita tentang hari yang melelahkan, kegelisahan menjelang ujian, atau sekadar menuliskan quotes yang sedang mereka rasakan.
2. Untuk Berbagi Momen Konyol dan Spontan
Karena tidak ada tekanan estetika, finsta jadi tempat untuk konten lucu dan tidak beraturan. Mulai dari filter aneh, foto gagal, hingga video TikTok yang tidak sempat di-post di akun utama.
3. Menjaga Interaksi yang Lebih Intim
Follower finsta biasanya hanya belasan orang, atau bahkan kurang dari itu. Ini menciptakan interaksi yang lebih hangat dan personal. Komentar pun terasa lebih seperti percakapan antar sahabat daripada feedback publik.
4. Sebagai Sarana Kontrol Diri di Dunia Digital
Finsta memberi kontrol atas apa yang ingin dibagikan dan kepada siapa. Dalam dunia yang serba terbuka, memiliki ruang yang terbatas bisa menjadi bentuk perlindungan diri yang sehat.
Finsta bukan hanya tren, tapi bentuk adaptasi anak muda terhadap realita dunia digital yang semakin kompleks. Mereka belajar untuk tetap terkoneksi, namun dengan cara yang lebih personal dan penuh kesadaran.
Fenomena ini menunjukkan bahwa kreativitas dan kenyamanan bisa berjalan berdampingan. Saat dunia menuntut kesempurnaan, finsta hadir sebagai pengingat bahwa jadi diri sendiri tetaplah penting.
Jika Anda aktif di Instagram dan memiliki first account dengan jumlah pengikut yang signifikan, kini saatnya memaksimalkan potensi tersebut. Anda bisa buat rate card dengan mudah di KOL.ID agar dilirik brand untuk bekerja sama. Bukan hanya Instagram, di KOL.ID, Anda juga bisa buat rate card TikTok dan YouTube. Yuk, buat rate card sekarang di KOL.ID dan mulai buka peluang kolaborasi dengan berbagai brand!