Dalam dunia media sosial, pastinya kita sering mendengar istilah hook. Saat video tiga detik pertama dari sebuah video bisa menentukan apakah seseorang akan terus menonton atau langsung menggulir ke konten berikutnya.
Nah, di sinilah pentingnya hook rate, metrik yang menunjukkan seberapa kuat bagian awal konten mampu menarik perhatian audiens. Semakin tinggi hook rate, semakin besar peluang konten Anda bertahan lama di feed dan menjangkau lebih banyak orang.
Banyak akun Instagram, TikTok, dan YouTuber terpopuler memiliki satu kesamaan, mereka pandai menciptakan hook yang kuat di awal video. Tak peduli seberapa bagus isi kontennya, jika pembukaannya tidak menarik, penonton akan cepat kehilangan minat. Karena itu, memahami dan mengoptimalkan hook rate menjadi langkah penting bagi KOL dan brand di era konten cepat seperti sekarang.
Apa Itu Hook Rate?
Hook rate adalah metrik yang mengukur seberapa banyak penonton tertarik menonton video Anda lebih dari beberapa detik pertama. Dalam bahasa sederhana, hook rate menunjukkan seberapa efektif detik-detik pertama video Anda dalam “memikat” audiens sebelum mereka scroll konten lain.
Di platform Meta seperti Facebook dan Instagram, hook rate biasanya diukur dari penonton yang bertahan lebih dari 3 detik. Sementara di TikTok, standar hook rate sedikit berbeda. Platform ini menganggap penonton sudah “terpikat” jika mereka menonton lebih dari 2 detik pertama. Meski tampak singkat, dua detik di TikTok sangat krusial, karena ritme konsumsi konten di sana jauh lebih cepat.
Misalnya, jika video Anda ditonton 10.000 kali, tapi hanya 4.000 orang yang menonton lebih dari 3 detik, maka hook rate Anda adalah 40%. Semakin tinggi angkanya, semakin baik performa awal video Anda.
Mengapa Penting untuk Mengetahui Hook Rate?
Hook rate bukan sekadar angka, ini adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa menarik pembukaan video Anda. Bagi brand, agensi, atau influencer, hook rate bisa digunakan untuk menilai apakah pesan dalam konten berhasil tersampaikan sejak awal. Ada beberapa alasan mengapa hook rate penting:
1. Menentukan Efektivitas Konten
Hook rate membantu KOL mengetahui apakah pembukaan video sudah cukup kuat untuk menarik perhatian. Jika rendah, berarti ada yang perlu diperbaiki pada bagian awal, seperti visual, narasi, atau tempo video.
2. Mempengaruhi Performa Algoritma
Algoritma platform seperti TikTok dan Instagram akan lebih sering menampilkan video dengan hook rate tinggi, karena menandakan bahwa konten tersebut menarik dan relevan bagi pengguna.
3. Meningkatkan Potensi Engagement
Saat penonton bertahan lebih lama di video Anda, peluang mereka untuk menyukai, berkomentar, atau membagikan konten juga meningkat. Dengan kata lain, hook rate yang baik membuka peluang engagement yang lebih tinggi secara alami.
Bahkan, menurut beberapa agensi pemasaran global, video dengan hook rate tinggi cenderung menghasilkan conversion rate yang lebih baik. Itu sebabnya metrik ini menjadi perhatian utama dalam dunia periklanan digital dan kolaborasi KOL.
Berapa Hook Rate yang Bagus?
Idealnya, sebuah konten video memiliki hook rate minimal 20% .Artinya, dari seluruh penonton yang melihat video Anda, setidaknya 20% menonton lebih dari 2–3 detik pertama (tergantung platform). Kalau angka ini tercapai, berarti pembuka video Anda cukup berhasil menarik perhatian audiens sebelum mereka lanjut ke konten lain.
Namun, untuk iklan atau konten yang hook rate-nya bisa mencapai 25% - 30% atau bahkan lebih, maka performance-nya bagus. Semakin tinggi angkanya, semakin kuat daya tarik video Anda di detik-detik awal, dan biasanya, semakin besar pula peluang video tersebut untuk mendapatkan distribusi lebih luas dari algoritma TikTok atau Meta.
Namun, penting untuk diingat bahwa objective campaign juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hook rate. Misalnya campaign dengan objective video views biasanya memiliki hook rate rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan video yang memiliki objective engagement atau purchase. Hal ini karena algoritma akan menayangkan video ke audiens yang memang lebih cenderung menonton video lebih lama, sesuai dengan objektif yang dipilih.
Baca juga: 7 Perilaku Konsumen yang Terbentuk dari Campaign KOL, Brand Wajib Tahu!
Cara Mengukur Hook Rate di Campaign Meta
Anda bisa membuat metrik manual untuk mengukur hook rate di campaign Meta. Caranya cukup mudah, yaitu:
1. Buka Ads Manager, lalu klik menu “Columns: Performance and Clicks.”
_11zon.jpg)
2. Pilih opsi Custom, kemudian buat metrik baru dengan nama “Hook Rate.”
3. Ubah formatnya menjadi persentase (%).
4. Lalu masukkan rumus: 3-Second Video Plays ÷ Video Plays.

5. Jika sudah, klik Create untuk menyimpan pengaturan. Lalu, ceklis "Hook rate" di custom metrics agar muncul di tampilan dashboard.

Bagaimana Cara Meningkatkan Hook Rate?
Meningkatkan hook rate bukan hanya soal membuat copywriting yang menarik, tapi juga soal memahami perilaku penonton. Berikut beberapa strategi yang terbukti efektif:
1. Gunakan Pembukaan yang Menggugah Rasa Ingin Tahu
Mulailah dengan pertanyaan menarik atau pernyataan yang bikin orang berpikir, seperti “Kamu tahu nggak kita bisa FYP cuma dalam 10 menit?” Strategi ini memancing rasa penasaran audiens untuk menonton lebih lanjut.
2. Tampilkan Visual yang Menarik Sejak Detik Pertama
Gunakan warna cerah, ekspresi wajah yang kuat, atau gerakan cepat di awal video. Visual yang menarik bisa langsung menahan jari penonton agar tidak cepat menggulir ke bawah. Misalnya, Anda bisa memulai dengan transisi yang unik, close-up wajah dengan reaksi dramatis, atau shot produk yang memikat.
3. Hindari Pembukaan yang Terlalu Lama
Di TikTok dan Reels, audiens menilai konten dalam hitungan detik. Jadi, hindari pembukaan yang bertele-tele atau terlalu banyak intro. Langsung sampaikan inti pesan di awal. Misalnya, mulai dengan hasil atau momen paling menarik terlebih dahulu, lalu jelaskan konteksnya setelahnya.
4. Gunakan Teks atau Subtitle yang Kuat
Banyak pengguna menonton tanpa suara. Jadi, pastikan teks di awal video jelas dan mudah dipahami, sehingga pesan tetap tersampaikan meski tanpa audio. Gunakan font yang jelas dan ukuran yang mudah dibaca,
5. Lakukan A/B Testing
Cobalah beberapa versi pembukaan berbeda untuk melihat mana yang paling efektif. Analisis data hook rate setiap versi, lalu pilih gaya yang paling berhasil mempertahankan penonton.
Hook rate adalah indikator penting yang menggambarkan seberapa kuat daya tarik detik pertama video Anda. Dengan hook rate yang tinggi, peluang konten untuk menjangkau audiens lebih luas dan mendapatkan engagement lebih besar pun meningkat. Kuncinya ada pada kreativitas, kejelasan pesan, dan relevansi dengan audiens.
Jika Anda ingin mengetahui performa akun, engagement, serta nilai rate card sebagai influencer atau KOL di berbagai platform, kini bisa langsung dicek melalui KOL.ID. Yuk, buat dan cek rate card Anda sekarang di KOL.ID untuk melihat seberapa kuat performa akun Anda!