Repurchase
_11zon.jpg)
Pernahkah Anda merasa begitu puas dengan suatu produk hingga terus membelinya lagi dan lagi? Itulah yang dinamakan repurchase, bukti nyata bahwa sebuah brand telah berhasil merebut hati konsumennya.
Dengan banyaknya pilihan produk yang beredar di pasar, keputusan untuk membeli ulang suatu produk bukan sekedar soal kebutuhan, tetapi juga kepercayaan dan kepuasan. Fenomena ini bukan hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga menjadi indikator penting bagi brand untuk mengukur loyalitas pelanggan.
Apa Itu Repurchase?
Repurchase adalah tindakan konsumen membeli kembali produk atau layanan yang sebelumnya pernah mereka beli. Dalam dunia pemasaran dan manajemen bisnis, repurchase menjadi indikator penting dari loyalitas pelanggan, kepuasan terhadap produk, dan keberhasilan strategi pemasaran jangka panjang.
Konsumen yang melakukan repurchase biasanya memiliki nilai fungsional yang kuat terhadap produk tersebut, sehingga mereka cenderung terus kembali tanpa perlu banyak bujukan.
Repurchase bisa terjadi secara sadar maupun tidak sadar. Sadar berarti konsumen memang sengaja membeli ulang karena mereka puas dan percaya terhadap produk. Sementara itu, pembelian tidak sadar biasanya terjadi karena kebiasaan atau rutinitas, misalnya, membeli merek sabun yang sama setiap bulan tanpa berpikir panjang.
Jenis-Jenis Repurchase
Setelah mengetahui pengertian repurchase, terdapat beberapa jenis repurchase, yaitu:
1. Planned Repurchase
Jenis ini terjadi ketika konsumen memang sudah merencanakan untuk membeli kembali produk tertentu karena pengalaman sebelumnya yang memuaskan. Contohnya, seseorang yang merasa cocok dengan suatu merek skincare akan menjadwalkan pembelian ulang ketika produk sebelumnya hampir habis.
2. Unplanned Repurchase
Repurchase yang terjadi secara spontan tanpa perencanaan. Biasanya didorong oleh promosi, diskon, atau ketersediaan produk saat itu. Meski tidak direncanakan, hal ini tetap menunjukkan bahwa konsumen familiar dan nyaman dengan produk tersebut.
3. Conditional Repurchase
Konsumen hanya akan melakukan repurchase jika kondisi tertentu terpenuhi, seperti adanya potongan harga, bundling dengan produk lain, atau mendapatkan hadiah tambahan. Ini biasanya menunjukkan loyalitas yang belum sepenuhnya solid.
Faktor yang Mendorong Terjadinya Repurchase
Terdapat beberapa faktor yang mendorong konsumen untuk melakukan repurchase produk, yaitu:
1. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)
Kepuasan adalah kunci utama dalam menciptakan repurchase. Jika produk atau layanan sesuai atau bahkan melebihi ekspektasi konsumen, maka peluang untuk pembelian ulang akan meningkat. Kepuasan ini meliputi kualitas produk, pelayanan, dan pengalaman secara keseluruhan.
2. Kualitas Produk
Produk yang berkualitas tinggi memiliki daya tahan dan kinerja yang baik, sehingga konsumen merasa bahwa mereka mendapatkan nilai yang sepadan dengan uang yang dikeluarkan. Kualitas yang konsisten juga membuat konsumen merasa aman dalam melakukan pembelian ulang.
3. Harga yang Kompetitif
Harga juga menjadi faktor penting. Konsumen akan melakukan repurchase jika harga produk dianggap wajar atau lebih murah dibandingkan produk pesaing, tanpa mengorbankan kualitas.
4. Brand Trust dan Reputasi
Kepercayaan terhadap merek dibangun dari waktu ke waktu melalui konsistensi produk, komunikasi yang transparan, dan pengalaman positif. Merek yang dipercaya akan lebih mudah mendapatkan repurchase daripada merek baru yang belum dikenal.
5. Loyalty Program
Loyalty program seperti sistem poin, cashback, atau hadiah gratis setelah beberapa kali pembelian bisa mendorong konsumen untuk terus kembali. Ini juga menjadi strategi perusahaan dalam mempertahankan pelanggan lama.
6. Kemudahan Akses
Jika konsumen mudah mendapatkan produk tersebut, baik secara offline di toko-toko terdekat maupun online, maka potensi terjadinya repurchase semakin besar. Kesulitan akses dapat membuat konsumen berpindah ke merek lain yang lebih mudah ditemukan.
Pentingnya Repurchase bagi Bisnis
Setelah mengetahui faktor apa saja yang mendorong konsumen untuk repurchase, lantas, apa keuntungannya bagi brand? Nah, repurchase penting karena memberikan keuntungan bagi brand, diantaranya:
1. Menurunkan Biaya Akuisisi Pelanggan
Mendapatkan pelanggan baru memerlukan biaya lebih besar dibanding mempertahankan pelanggan lama. Dengan adanya repurchase, perusahaan tidak perlu selalu menghabiskan anggaran besar untuk kampanye pemasaran baru.
2. Meningkatkan Lifetime Value Pelanggan
Customer Lifetime Value (CLV) adalah total keuntungan yang diperoleh perusahaan dari seorang pelanggan selama hubungan mereka berlangsung. Repurchase yang terus-menerus berarti CLV akan meningkat, dan ini sangat penting untuk kelangsungan bisnis jangka panjang.
3. Membangun Word of Mouth Positif
Pelanggan yang setia dan sering melakukan repurchase cenderung menjadi duta merek secara sukarela. Mereka akan merekomendasikan produk kepada orang-orang di sekitarnya, menciptakan efek promosi organik yang sangat kuat.
4. Memperkuat Brand positioning
Dengan basis pelanggan yang solid dan repurchase yang konsisten, suatu brand bisa mempertahankan brand positioning nya di pasar, terutama di tengah kompetisi yang ketat.
Strategi Meningkatkan Repurchase
Keputusan customer untuk repurchase produk bukan terjadi secara kebetulan. Dibaliknya, ada proses membangun pengalaman yang konsisten, hubungan yang kuat, dan nilai tambah yang terus dirasakan oleh konsumen. Lalu, strategi apa saja yang bisa Anda terapkan untuk mendorong pelanggan melakukan repurchase?
1. Follow-up Setelah Pembelian
Mengirimkan email ucapan terima kasih atau survei kepuasan setelah pembelian bisa membangun hubungan lebih dekat dengan pelanggan. Anda juga bisa menyisipkan rekomendasi produk serupa yang mendorong pembelian ulang.
2. Personalized Marketing
Gunakan data pembelian sebelumnya untuk menawarkan promosi khusus atau pengingat kepada pelanggan. Contohnya: “Produk Anda sudah hampir habis? Dapatkan diskon 10% untuk pembelian berikutnya.”
3. Tingkatkan Customer Service
Pelayanan pelanggan yang responsif dan ramah akan menciptakan pengalaman positif, membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih bersedia untuk membeli kembali.
4. Perbaiki dan Tingkatkan Produk Secara Berkala
Jika Anda menerima masukan atau keluhan dari pelanggan, jadikan itu sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas produk. Inovasi berkelanjutan juga dapat membuat konsumen tertarik untuk terus menggunakan produk Anda.
5. Berikan Insentif untuk Pembelian Ulang
Diskon khusus, bundling, hingga gratis ongkir untuk pelanggan lama adalah cara efektif untuk mendorong repurchase, sekaligus menunjukkan bahwa Anda menghargai kesetiaan mereka.
Repurchase bukan hanya sekedar transaksi ulang, tetapi cerminan dari hubungan yang dibangun antara brand dan konsumen. Dengan memahami apa yang mendorong konsumen untuk kembali membeli produk Anda, Anda bisa meningkatkan loyalitas pelanggan, menurunkan biaya akuisisi, dan memperkuat brand positioning di pasar.
Anda juga bisa meningkatkan brand awareness dan penjualan melalui kolaborasi dengan influencer atau KOL. Mulai dari influencer beauty hingga influencer kesehatan dapat Anda temukan di KOL.ID. Anda dapat cek rate card mereka dan membangun kerja sama untuk mempromosikan produk atau jasa Anda. Cek rate card influencer atau KOL target Anda dan maksimalkan penjualan bisnis dari sekarang!

share this article

Salsa - Manager KOL.ID
Hi, I'm Salsa! I focus on content marketing that brings brands together with KOLs to create authentic and engaging stories. By understanding trends and conducting research, I help brands and KOLs create impactful collaborations that resonate with their audience and deliver measurable results.
Post You’ve Might Like
Empower your brand's
growth journey with KOL.ID
Equip yourself with an all-inclusive suite of tools for initiating and expanding influencer marketing campaigns.
Try KOL.ID for Free