Brand

Soft Selling

watch-icon 3 min. to read
Soft Selling
ON THIS PAGE

Pernahkah Anda membeli sebuah produk setelah melihat review santai dari seorang influencer favorit? Tanpa Anda sadari, itu adalah hasil dari strategi pemasaran bernama soft selling. 

Teknik ini tidak menekan, tidak memaksa, tapi justru membuat Anda merasa dekat dengan brand secara emosional. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud soft selling? Dan bagaimana cara kerjanya? Mari kita kupas strategi ini dalam artikel di bawah ini! 

Apa Itu Soft Selling?

Soft selling adalah pendekatan marketing yang bersifat halus, tidak memaksa, dan lebih berfokus membangun hubungan emosional dengan calon konsumen. Strategi ini digunakan untuk menarik perhatian audiens secara alami melalui pendekatan yang lebih persuasif dan storytelling yang relevan.

Dalam praktiknya, soft selling tidak secara langsung mendorong konsumen untuk membeli produk. Sebaliknya, strategi ini menyisipkan pesan promosi dalam bentuk yang lebih kasual, edukatif, atau inspiratif. Hasilnya, konsumen merasa lebih nyaman dan memiliki keterikatan emosional terhadap brand.

Soft selling sering dijumpai di konten digital seperti artikel blog, video edukasi, hingga unggahan media sosial yang bercerita tentang manfaat produk tanpa menekankan ajakan langsung untuk membeli.

Perbedaan Soft Selling dan Hard Selling

Perbedaan utama antara soft selling dan hard selling terletak pada cara menyampaikan pesan penjualan. Hard selling menggunakan pendekatan langsung dan to the point, seperti promosi diskon, CTA yang kuat seperti “beli sekarang!”, atau penawaran dengan batas waktu.

Sementara itu, soft selling mengedepankan pendekatan yang lebih halus, seringkali dengan mengedukasi atau menghibur target audiens. Alih-alih menyebutkan produk secara eksplisit, konten soft selling menggiring audiens untuk mengenal nilai dan manfaat produk terlebih dahulu.

Soft selling membangun kepercayaan secara bertahap. Strategi ini sangat efektif dalam membangun brand awareness jangka panjang karena membantu menciptakan hubungan yang lebih personal antara brand dan konsumen.

Cara Melakukan Soft Selling

Strategi soft selling diaplikasikan dalam berbagai bentuk konten, mulai dari Instagram feed, short-form video, artikel, dan lainnya. Nah, berikut cara melakukan soft selling melalui short-form video yang biasa dibuat KOL

1. Kenali Audiens Anda

Langkah pertama dari soft selling adalah memahami siapa target audiens Anda. Dengan mengetahui kebutuhan, minat, dan kebiasaan mereka, Anda bisa menciptakan konten yang relevan dan beresonansi secara emosional.

Gunakan data audiens untuk menyesuaikan tone of voice, format konten, dan jenis platform yang digunakan, misalnya di Instagram, TikTok, atau YouTube. Semakin relevan konten yang Anda buat, semakin besar peluang untuk membangun koneksi dengan audiens.

2. Gunakan Storytelling

Storytelling adalah elemen penting dalam soft selling. Cerita yang menarik akan membuat audiens merasa terhubung, tanpa merasa sedang dijual sesuatu. Anda bisa menyisipkan produk dalam cerita tentang pengalaman pengguna, studi kasus, atau kisah inspiratif.

Penting untuk memastikan cerita tetap natural dan tidak terkesan dibuat-buat. Fokuslah pada nilai dan manfaat yang bisa dirasakan oleh audiens.

3. Fokus pada Edukasi dan Solusi

Alih-alih hanya menonjolkan keunggulan produk, gunakan pendekatan edukatif. Buat konten yang memberi solusi terhadap masalah yang sering dihadapi audiens.

Contohnya, jika Anda memasarkan produk skincare, Anda bisa membuat artikel tentang cara memilih skincare sesuai jenis kulit. Di dalamnya, Anda bisa menyisipkan produk Anda sebagai salah satu opsi.

4. Bangun Kredibilitas

Soft selling bekerja efektif jika Anda telah membangun kepercayaan dengan audiens. Salah satu caranya adalah dengan bekerja sama dengan KOL atau influencer yang sudah dipercaya oleh target pasar Anda.

KOL mampu menyampaikan pesan secara natural dan relatable, sehingga pesan soft selling Anda dapat diterima lebih baik oleh audiens.

Contoh Soft Selling

Setelah mengetahui cara melakukan soft selling, berikut akan dijelaskan contoh penerapan strategi soft selling dan hard selling dalam short-form video, agar Anda dapat lebih mudah memahami dan mengetahui perbedaannya. 

Seorang influencer membagikan a day in my life saat work from home. Mulai dari merapikan tempat tidur, menyalakan diffuser, lalu duduk di depan laptop sambil menikmati segelas kopi dari brand X. 

Tanpa ajakan eksplisit, ia hanya mengatakan,
“Aku suka banget kopi ini, rasanya pas dan praktis banget buat nemenin kerja di rumah.”

Kesan yang ditimbulkan sangat natural dan tidak memaksa. Audiens merasa sedang menonton video gaya hidup yang inspiratif, bukan iklan. Brand muncul sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari influencer, sehingga menciptakan koneksi emosional dan rasa penasaran yang lebih kuat.

Contoh Hard Selling 

Seorang influencer tampai di video dengan ekspresi antusias dan langsung menyampaikan tawaran, “Teman-teman, sekarang ada promo spesial pembelian cushion ini! Beli 2 gratis 1, hanya hari ini! Jangan sampai ketinggalan, langsung klik link di bio ya!”

Video ini fokus pada promosi secara langsung dan mendesak audiens untuk segera melakukan pembelian. Tidak ada narasi keseharian atau storytelling, karena tujuannya adalah mendorong keputusan cepat dengan menekankan manfaat langsung, seperti potongan harga atau promo terbatas.

Dalam era digital yang kompetitif, soft selling melalui KOL bisa menjadi strategi efektif untuk membangun social proof dan meningkatkan konversi secara jangka panjang. Jika Anda tertarik untuk mempromosikan brand melalui influencer atau KOL, Anda bisa cek rate card mereka di KOL.ID

Platform tersebut menyediakan tools untuk cek rate card Instagram, TikTok, ataupun YouTube dengan mudah dan praktis, tanpa harus mencarinya satu persatu. Anda dapat mengetahui tarif rate card hingga performa akunnya. 

Ingin tahu seberapa besar potensi soft selling lewat influencer? Cek rate card influencer atau KOL di berbagai platform hanya di KOL.ID dan temukan KOL yang paling sesuai untuk brand Anda!

Rate this article

Click on a star below to rate our tool out of 5 stars

Average rating 5 / 5. Vote count: 55

Thank you for your rating!

share this article

review-img
Salsa - Manager KOL.ID

Hi, I'm Salsa! I focus on content marketing that brings brands together with KOLs to create authentic and engaging stories. By understanding trends and conducting research, I help brands and KOLs create impactful collaborations that resonate with their audience and deliver measurable results.

Tags:

Post You’ve Might Like

Empower your brand's
growth journey with KOL.ID

Equip yourself with an all-inclusive suite of tools for initiating and expanding influencer marketing campaigns.

Try KOL.ID for Free
  • Followers

    500k+1.50%

  • Avg. Likes

    20M+0.50%

  • Avg. Comments

    60K+2.10%

@skkky_hi

Reach

How helpful was this content?

Click on a star below to rate our tool out of 5 stars

Average rating 5 / 5. Vote count: 55

Thank you for your rating!

Newsletter

Be the first one to know about discounts, offers and events