Pernah nggak, beli produk tanpa mikir panjang cuma karena “udah percaya sama brand-nya”? Nah, itulah kekuatan brand trust. Di era penuh pilihan dan iklan di mana-mana, konsumen cenderung memilih merek yang mereka anggap paling bisa diandalkan. Bukan cuma soal harga atau fitur, tapi soal rasa aman, konsistensi, dan keyakinan bahwa brand tersebut nggak akan mengecewakan.
Brand yang berhasil membangun kepercayaan bisa unggul jauh di tengah persaingan, bahkan tanpa harus selalu teriak-teriak promosi. Nah, bagaimana cara meningkatkan brand trust kepada audiens? Yuk, simak artikel di bawah ini!
Apa Itu Brand Trust?
Brand trust adalah tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu merek. Ini mencerminkan keyakinan bahwa merek tersebut akan memenuhi janji-janji yang disampaikan, baik dalam hal kualitas produk maupun pengalaman pelanggan. Ketika konsumen percaya pada suatu brand, mereka merasa aman dalam membuat keputusan pembelian dan cenderung menjalin hubungan jangka panjang.
Brand trust tidak muncul begitu saja, ia dibangun melalui waktu, konsistensi, dan pengalaman positif yang berulang. Kepercayaan ini menjadi dasar bagi loyalitas konsumen yang kuat.
Perbedaan Brand Trust dan Brand Loyalty
Meski sering dianggap sama, brand trust dan brand loyalty memiliki perbedaan mendasar:
.jpg)
Manfaat Brand Trust
Membangun brand trust membawa berbagai keuntungan strategis bagi perusahaan, di antaranya:
1. Meningkatkan Retensi Pelanggan
Ketika konsumen sudah percaya pada brand, mereka cenderung tetap setia dan tidak mudah berpindah ke merek lain. Kepercayaan menciptakan rasa nyaman dan mengurangi kebutuhan untuk mencari alternatif, sehingga brand lebih mudah mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang.
2. Mempermudah Konversi
Brand yang dipercaya membuat konsumen lebih cepat mengambil keputusan saat membeli. Mereka tidak perlu riset panjang atau membandingkan terlalu banyak opsi, karena sudah yakin pada kualitas dan kredibilitas merek. Ini sangat penting di pasar yang kompetitif dan penuh pilihan.
3. Menekan Biaya Pemasaran
Kepercayaan yang kuat mendorong promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Konsumen puas akan merekomendasikan brand secara sukarela. Hal ini mengurangi kebutuhan untuk promosi besar-besaran, sehingga brand bisa menghemat biaya pemasaran dan fokus pada kualitas layanan.
4. Memperkuat Reputasi
Brand trust membentuk citra yang positif di mata publik. Reputasi yang baik menarik perhatian konsumen, investor, dan mitra bisnis. Ketika brand dianggap dapat dipercaya, orang lebih yakin untuk berinteraksi dan bekerja sama, memperkuat posisi merek di pasar.
5. Mengurangi Dampak Krisis
Brand yang sudah dipercaya biasanya lebih mudah dimaafkan ketika terjadi krisis. Konsumen cenderung memberi toleransi, selama brand bersikap jujur dan bertanggung jawab. Kepercayaan menjadi tameng reputasi dan membantu menjaga loyalitas meski di tengah masalah.
Elemen yang Membentuk Brand Trust
Berikut adalah beberapa elemen utama yang membentuk kepercayaan terhadap sebuah brand:
1. Konsistensi
Konsistensi dalam kualitas, layanan, dan komunikasi membangun kepercayaan karena konsumen merasa tahu apa yang diharapkan. Saat brand memberikan pengalaman yang stabil dan dapat diandalkan di setiap interaksi, konsumen merasa aman dan percaya bahwa brand tersebut profesional dan bertanggung jawab.
2. Kualitas Produk/Jasa
Produk atau jasa berkualitas tinggi yang memenuhi harapan konsumen menjadi fondasi kuat kepercayaan. Jika kualitas dijaga secara konsisten, konsumen akan merasa puas dan cenderung kembali. Sebaliknya, kualitas yang menurun dapat merusak reputasi dan kepercayaan yang telah dibangun.
3. Transparansi
Kejujuran dalam informasi seperti proses produksi, bahan, harga, hingga saat menghadapi kesalahan menunjukkan bahwa brand bertanggung jawab. Transparansi menciptakan kesan bahwa brand tidak menyembunyikan apa pun, yang pada akhirnya membangun kepercayaan publik dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
4. Customer Experience
Pengalaman pelanggan mencakup seluruh interaksi, mulai dari mencari produk hingga layanan purna jual. Brand yang memperhatikan detail kecil seperti kemudahan akses, pelayanan ramah, dan solusi cepat akan lebih dipercaya. Pengalaman buruk bahkan sekali bisa membuat konsumen ragu untuk kembali.
5. Testimoni dan Review
Ulasan dan testimoni dari pelanggan lain memberikan bukti nyata atas kredibilitas brand. Konsumen cenderung lebih percaya pada pengalaman orang lain daripada iklan. Brand yang merespons review dengan baik juga menunjukkan bahwa mereka peduli dan terbuka terhadap kritik dan masukan.
Cara Meningkatkan Brand Trust
Setelah mengetahui apa saja elemen-elemen yang meningkatkan brand trust, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan brand untuk meningkatkan kepercayaan audiens:
1. Bangun Komunikasi yang Jujur
Transparansi dalam pesan membuat konsumen merasa dihargai. Hindari janji berlebihan yang tidak realistis. Komunikasi yang jujur menciptakan ekspektasi yang tepat dan memperkuat kredibilitas brand di mata publik maupun pelanggan.
2. Jaga Kualitas
Kualitas yang konsisten mencerminkan komitmen brand terhadap kepuasan pelanggan. Produk atau layanan yang terus memenuhi ekspektasi membangun kepercayaan jangka panjang dan membuat konsumen tidak ragu untuk kembali membeli.
3. Aktif Menanggapi Feedback
Respon cepat dan empatik terhadap kritik atau saran menunjukkan bahwa brand peduli. Ini menciptakan kesan terbuka, bertanggung jawab, serta memperlihatkan bahwa opini pelanggan dihargai dan dijadikan bahan perbaikan.
4. Gunakan Influencer dan KOL dengan Hati-Hati
Pilih influencer yang memiliki nilai sejalan dengan brand dan benar-benar dipercaya audiensnya. Anda bisa memilih influencer sesuai niche brand Anda, seperti beauty influencer, influencer olahraga, atau influencer teknologi. Kolaborasi yang tidak tepat justru bisa merusak reputasi jika dirasa tidak autentik atau hanya sekadar promosi.
5. Miliki Misi Brand yang Jelas
Brand yang punya tujuan sosial atau nilai yang bermakna, seperti keberlanjutan atau pemberdayaan, lebih mudah mendapat kepercayaan. Misi yang jelas memperlihatkan bahwa brand berdampak positif, bukan hanya berorientasi pada keuntungan.
Contoh Brand Trust dalam Kehidupan Nyata
Untuk lebih memahaminya, berikut beberapa brand yang berhasil menerapkan trust kepada audiens, yaitu:
1. Apple
Apple adalah contoh klasik dari brand trust global. Konsumen percaya bahwa setiap produk Apple, entah itu iPhone, MacBook, atau AirPods, akan menghadirkan desain elegan, performa andal, dan ekosistem yang saling terhubung dengan baik. Bahkan sebelum produk dirilis, ekspektasi pasar sudah tinggi karena reputasi mereka yang konsisten.
2. Gojek
Di Indonesia, Gojek membangun kepercayaan lewat inovasi berkelanjutan dan fitur keamanan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Fitur seperti pelacakan real-time, tombol darurat, dan rating pengemudi menciptakan rasa aman yang memperkuat kepercayaan pengguna terhadap platform mereka.
3. Tokopedia
Sebagai salah satu marketplace terbesar di Indonesia, Tokopedia menempatkan sistem pembayaran aman, review terbuka, dan perlindungan pembeli sebagai prioritas utama. Hal ini membuat pengguna merasa nyaman dan percaya untuk bertransaksi bahkan dengan penjual baru sekalipun.
Itulah beberapa contoh dari brand yang bisa menerapkan kepercayaan kepada audiens. Nah, salah satu strategi meningkatkan brand trust yaitu melalui kolaborasi bersama influencer dan KOL. Untuk mempermudah kolaborasi, Anda dapat cek rate card mereka di KOL.ID.
Platform ini menyediakan tools untuk cek rate card di Instagram, TikTok, ataupun YouTube, sehingga Anda dapat mengetahui tarif rate card, owning content, hingga video dengan yellow cart. Ini menjadi solusi bagi brand untuk bekerja sama dengan influencer. Anda bisa cek rate card influencer dan KOL target dengan mudah hanya di KOL.ID.