Pinned Post

Bagi pengguna media sosial, mungkin kita pernah membuka sebuah profil Instagram, lalu langsung terlihat postingan teratas dengan ikon pin di ujung kanan. Nah, menariknya, postingan itu bisa jadi bukan konten terbaru yang di upload creator atau KOL, melainkan konten yang sengaja ditempatkan di posisi paling atas agar audiens atau brand mudah menemukannya.

Kok bisa postingan diletakan di posisi paling atas padahal sudah di upload lama? Nah, ini yang dinamakan fitur Pinned Post. untuk mengetahui selengkapnya, yuk simak penjelasannya di bawah ini! 

Apa itu Pinned Post? 

Pinned post adalah fitur di media sosial yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan konten tertentu di bagian paling atas profil mereka. Dengan fitur ini, konten yang dipilih akan selalu terlihat lebih dulu oleh siapa pun yang membuka profil, meskipun ada postingan baru yang diunggah setelahnya. Fitur ini kini tersedia di berbagai platform populer, seperti Instagram, TikTok, hingga Facebook, sehingga semakin memudahkan kreator dan brand dalam menyorot konten terbaiknya.

Pinned post juga membantu menjaga konsistensi branding. Konten yang dianggap penting atau representatif dapat selalu berada di atas, tanpa tenggelam oleh arus postingan baru. Bagi influencer, bisnis, maupun komunitas, hal ini menjadi strategi cerdas untuk meningkatkan daya tarik profil.

Manfaat Pinned Post

Pinned post tidak hanya membuat profil lebih rapi, tetapi juga memberi keuntungan strategis. Berikut beberapa manfaat utamanya:

1. Memberikan Kesan Pertama yang Kuat

Pinned post bisa menjadi “wajah” profil Anda. Saat audiens baru berkunjung, mereka langsung melihat konten penting yang mewakili identitas atau tujuan akun. Konten yang ditempatkan di posisi teratas ini juga memberi sinyal bahwa inilah karya terbaik atau informasi terpenting yang ingin ditonjolkan oleh kreator.

2. Menyorot Informasi Penting

Brand bisa menaruh promo terbaru, event, atau campaign besar. Sementara kreator bisa menampilkan karya unggulan atau konten perkenalan agar audiens cepat mengenalnya.

3. Meningkatkan Engagement 

Konten yang dipin biasanya adalah konten terbaik dengan peluang engagement tinggi. Dengan menaruhnya di atas, potensi untuk mendapat like, komentar, atau share juga meningkat.

4. Menjadi Portofolio Mini

Pinned post dapat dijadikan ruang untuk menampilkan pencapaian atau karya sehingga memperkuat personal branding. Misalnya, desainer memajang hasil desain terbaik, atau influencer menampilkan konten kolaborasi dengan brand besar.

5. Menjaga Konsistensi Branding

Dengan pinned post, Anda bisa memastikan audiens selalu melihat konten yang sesuai citra brand. Meskipun ada banyak postingan baru, identitas utama tetap konsisten di bagian atas profil.

Baca juga: Cara Baru Brand Activism, Apakah Kini Influencer Jadi Kunci Utama?

Bagaimana Cara Pin Post di Instagram?

Instagram menyediakan fitur pin hingga tiga postingan di bagian atas profil. Caranya sangat mudah, berikut beberapa caranya: 

1. Buat atau pilih postingan yang ingin Anda pin. 

2. Ketik ikon tiga titik di pojok kanan postingan. 

3. Pilih opsi ”Pin to main grid” untuk menjadikannya postingan yang di pin. 

Akun Instagram, TikTok, YouTuber terpopuler pun sering menggunakan strategi ini agar audiens baru tidak melewatkan highlight penting dari profil mereka. Dengan begitu, pinned post menjadi alat praktis yang sederhana namun punya dampak besar untuk branding. Berikut contoh pinned post dari akun Ria Ricis: 

Pinned post tersebut menunjukkan personal branding Ria Ricis sebagai influencer yang hobi diving. Postingan yang ia sematkan di profil Instagram memperlihatkan hobinya menyelam sekaligus menggambarkan dirinya sebagai "mermaid".

Baca juga: 10 Influencer yang Hobi Berenang Paling Populer di Indonesia 

Best Practice Menggunakan Pinned Post 

Untuk memaksimalkan manfaatnya, berikut beberapa best practice yang bisa diterapkan saat menggunakan pinned post.

1. Pilih Konten yang Relevan

Pinned post sebaiknya adalah konten yang paling mewakili identitas atau tujuan akun Anda. Bisa berupa konten viral, informasi penting, atau karya unggulan. Relevansi adalah kunci agar audiens merasa bahwa profil Anda terarah dan profesional.

2. Sertakan Call to Action

Jangan hanya menampilkan konten, tetapi sisipkan juga ajakan atau CTA seperti “kunjungi website”, “ikuti akun ini”, atau “coba produk terbaru”. Dengan begitu, pinned post tidak hanya menarik perhatian tetapi juga menghasilkan tindakan nyata dari audiens.

3. Gunakan Visual yang Menarik

Konten dengan kualitas visual yang tinggi lebih berpeluang diklik. Gunakan foto atau video yang jelas, rapi, dan sesuai identitas brand Anda. Semakin menarik tampilannya, semakin besar peluang audiens berhenti untuk melihat lebih detail.

4. Perbarui Secara Berkala

Pinned post bukan sesuatu yang bersifat permanen. Jika ada informasi baru yang lebih relevan, segera lakukan update. Dengan begitu, audiens selalu melihat konten yang segar dan sesuai dengan perkembangan terbaru akun Anda.

5. Monitor Engagement

Jangan lupa untuk memperhatikan performa pinned post. Apakah engagement meningkat? Apakah lebih banyak orang mengunjungi profil? Dari sana, Anda bisa menentukan strategi selanjutnya agar hasilnya semakin maksimal.

Pinned post adalah fitur yang sederhana tetapi sangat bermanfaat dalam membangun citra, menarik perhatian, dan meningkatkan interaksi di media sosial. Baik untuk brand maupun kreator, pinned post dapat menjadi senjata utama dalam menampilkan konten terbaik agar selalu dilihat pertama kali oleh audiens.

Jika Anda adalah brand yang ingin bekerja sama dengan influencer maupun KOL, Anda bisa cek rate card influencer atau KOL dari berbagai platform hanya di KOL.ID. Dengan begitu, Anda bisa menemukan partner kolaborasi yang tepat sesuai kebutuhan campaign Anda.