Pernahkah Anda melihat produk di TikTok, terus cari ulasannya di YouTube, dan akhirnya beli setelah lihat kontennya di Instagram? Nah, tanpa sadar, Anda baru saja melewati yang disebut Multiple Platform Customer Journey. Di era digital saat ini, konsumen tidak lagi mengambil keputusan hanya dari satu sumber, tapi dari berbagai platform yang saling terhubung.
Bagi brand dan marketer, memahami perjalanan ini bukan cuma soal mengikuti tren, tapi tentang menciptakan pengalaman yang menyatu di setiap titik kontak, dari awareness sampai akhirnya konsumen jadi pelanggan setia. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Apa itu Multiple Platform Customer Journey?
Multiple Platform Customer Journey adalah proses ketika konsumen mengambil keputusan pembelian dengan melibatkan berbagai platform marketplace dan media sosial. Artinya, mereka tidak lagi hanya melihat satu sumber informasi sebelum membeli, tetapi berpindah-pindah antarplatform untuk mengenal, menilai, dan meyakinkan diri terhadap sebuah produk.
Contohnya, seseorang bisa pertama kali melihat iklan produk di Instagram, lalu menonton review detailnya di YouTube, dan akhirnya membeli setelah melihat rekomendasi dari KOL di TikTok. Setiap platform punya peran penting, Instagram membangun kesadaran visual, YouTube memberikan informasi mendalam, sementara TikTok menciptakan rasa ingin tahu lewat konten singkat yang menarik.
Baca juga: Perbedaan Perilaku Belanja Online Gen Z dan Milenial, Platform Mana yang Jadi Favorit?
Tahapan dalam Multiple Platform Customer Journey
Setelah mengetahui pengertian mengenai multiple platform customer journey, lalu bagaimana tahapannya? Nah, berikut beberapa tahapan dalam multiple platform customer journey:
.jpg)
1. Awareness
Tahap awareness adalah saat konsumen pertama kali mengenal brand atau produk. Biasanya terjadi lewat konten di TikTok, Instagram, atau YouTube Shorts yang muncul secara spontan di beranda mereka. Video singkat, iklan kreatif, atau review ringan dari KOL bisa memicu rasa penasaran. Kolaborasi dengan akun Instagram, TikTok, YouTuber terpopuler juga efektif untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan pengenalan brand di berbagai platform.
2. Consideration
Setelah mengenal produk, konsumen masuk ke tahap consideration dan mulai melakukan riset. Mereka mencari ulasan di YouTube, membaca komentar di Instagram, hingga membandingkan harga di marketplace. Fase ini sering disebut Messy Middle, karena konsumen masih bolak-balik antarplatform untuk mencari keyakinan sebelum membeli. Nah, di sini brand perlu menghadirkan konten informatif di berbagai platform agar menguatkan presence-nya.
Baca juga: Memahami Messy Middle, Ini Cara Menghadapi Fase Penting dalam Customer Journey
3. Conversion
Tahap conversion adalah saat konsumen sudah yakin dan siap membeli. Mereka biasanya memilih platform dengan transaksi yang mudah, aman, dan menawarkan promo menarik seperti Shopee atau Tokopedia. Di tahap ini, call-to-action yang jelas, link pembelian yang mudah ditemukan, serta testimoni positif dari kreator sangat berpengaruh dalam mempercepat keputusan.
Strategi Mengoptimalkan Multiple Platform Customer Journey
Setelah memahami bagaimana konsumen berpindah dari satu platform ke platform lain sebelum membeli, langkah berikutnya adalah memastikan brand Anda bisa hadir secara konsisten di setiap tahapan perjalanan mereka. Agar strategi lintas platform ini berjalan efektif, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
1. Bangun Konsistensi Identitas Brand
Meski format kontennya berbeda-beda, identitas brand harus tetap konsisten di mana pun tampil. Gunakan tone, warna, gaya bahasa, dan pesan utama yang sama agar audiens langsung mengenali brand Anda hanya dari sekilas tampilan. Konsistensi ini bukan hanya memperkuat ingatan audiens, tetapi juga membangun rasa percaya di setiap interaksi lintas platform.
2. Kolaborasi dengan KOL Lintas Platform
Salah satu cara paling efektif menghubungkan berbagai kanal adalah lewat kolaborasi dengan KOL yang aktif di beberapa platform sekaligus. Misalnya, KOL membuat video review singkat di TikTok untuk memancing perhatian, lalu membahas detail produk di YouTube, dan memperkuat awareness lewat postingan di Instagram. Strategi ini membantu menciptakan pengalaman konsumen yang menyatu dan konsisten di seluruh platform.
3. Optimalkan produk di Marketplace
Tahap konversi banyak terjadi di marketplace, jadi pastikan tampilan dan informasi produk di sana sudah maksimal. Gunakan foto berkualitas tinggi, deskripsi yang jelas, serta sertakan review positif untuk membangun kepercayaan. Tambahkan juga promo menarik seperti voucher diskon, gratis ongkir, atau bundle deal agar konsumen makin terdorong untuk membeli. Ingat, meski awareness dimulai di media sosial, keputusan akhir sering terjadi di halaman produk.
4. Gencarkan Strategi iklan (Ads)
Agar konsumen tetap terhubung di setiap tahap customer journey, maksimalkan iklan lintas platform. Gunakan TikTok Ads dan Instagram Ads untuk membangun awareness lewat konten menarik, lalu lanjutkan dengan Shopee Ads atau Tokopedia Ads untuk menjangkau calon pembeli yang siap bertransaksi.
Baca juga: Perilaku Konsumen Saat belanja Online di Bulan Ramadhan, Apa yang Harus Diketahui Bisnis?
Itulah penjelasan mengenai multiple platform customer journey. Ini menunjukkan bahwa konsumen tidak terpaku pada satu platform saat berbelanja. Mereka mempertimbangkan keputusan pembelian melalui banyak platform , dari media sosial ataupun marketplace. Oleh karena itu, brand perlu hadir secara konsisten di setiap kanal dengan strategi yang relevan dan pesan yang selaras.
Kolaborasi dengan KOL yang aktif di berbagai platform juga menjadi kunci untuk memperkuat jangkauan dan membangun kepercayaan audiens. Dengan pendekatan ini, brand bisa menciptakan perjalanan konsumen yang mulus dan berujung pada keputusan pembelian. Bagi yang tertarik untuk bekerja sama dengan KOL, bisa cek rate card di KOL.ID. Platform ini menyediakan tools untuk cek rate card di Instagram, TikTok, dan YouTube dengan mudah dan praktis. Yuk, segera cek rate card di KOL.ID!