Bagi para pengguna media sosial, scroll video pendek sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian. Di tengah persaingan platform video pendek seperti TikTok dan YouTube Shorts, Reels menjadi senjata utama Instagram untuk merebut hati pengguna.
Dari video lucu, life hack 15 detik, sampai konten clipping inspiratif, dapat ditemukan di reels Instagram. Ini menjadi fitur strategis bagi KOL maupun brand untuk meraih awareness dan engagement tinggi dari audiens.
Namun, di balik banyaknya KOL dan brand yang menggunakan reels, muncul pertanyaan yang sering dipertanyakan, banyak dari mereka yang merasa kontennya sudah menarik, tetapi kenapa sulit tembus Feed atau Explore? Apa sebenarnya yang menjadi perhatian utama algoritma Reels sekarang?
Nah, disini KOL.ID akan menganalisis rahasia di balik algoritma Reels Instagram terbaru di tahun 2025, dan faktor penting yang harus diketahui agar kontennya bisa tembus Feed atau Explore. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Algoritma Instagram?
Nah, sebelum masuk pembahasan lebih dalam, kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan algoritma Instagram. Algoritma Instagram adalah sistem berbasis AI yang digunakan Instagram untuk menentukan konten mana yang ditampilkan ke pengguna.
Untuk mengetahui konten mana yang ditampilkan, Instagram akan me-ranking konten berdasarkan beberapa faktor, seperti like, follow, atau konten yang disimpan (save). Dengan data tersebut, Instagram dapat menampilkan konten yang sesuai dengan aktivitas pengguna.
Sistem AI akan memahami preferensi konten berdasarkan faktor-faktor tersebut dan mengurutkan konten yang paling cocok untuk ditampilkan di feed dan explore. Nah, konten dengan ranking tertinggi akan ditampilkan terlebih dahulu.
Bagaimana Cara Kerja Algoritma Reels Instagram 2025?
Meta (perusahaan induk Instagram) mengatakan bahwa sistem AI yang digunakan dalam reels Instagram akan otomatis menentukan reels mana yang akan muncul kepada pengguna serta dalam urutan seperti apa.
.jpg)
Algoritma reels Instagram yang baru tahun 2025 mengkategorikan jangkauan (reach) menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Connected Reach : Jangkauan ke akun yang sudah follow (mengikuti) akun Anda.
Konten reels akan lebih mudah muncul di feed atau tab Reels followers karena ada riwayat interaksi sebelumnya, seperti likes, comment, atau kunjungan profil. Algoritma akan memastikan bahwa followers Anda tetap enganged dengan konten yang Anda post.
2. Unconnected Reach: Jangkauan ke akun yang belum follow akun Anda.
Reach ini menjadi fokus utama agar konten Anda bisa masuk explore dan dilihat banyak orang, termasuk mereka yang belum mengikuti Anda. Algoritma Instagram akan memerhatikan sinyal-sinyal penting sehingga konten Anda mendapat ranking di Instagram untuk ditampilkan kepada pengguna lain. Tapi, bagaimana algoritma reels instagram menentukan ranking konten yang akan ditampilkan ke pengguna lain?
3 Sinyal penting agar Reels Anda Ranking di Instagram 2025
Menurut Adam Mosseri, CEO Instagram, ada 3 sinyal penting yang memepengaruhi ranking di Instagram 2025, yaitu:
.jpg)
1. Watch Time
Sinyal utama yang mempengaruhi reels Anda bisa ranking di algoritma Instagram sehingga bisa tembus explore, yaitu durasi waktu tonton (watch time). Algoritma akan melihat berapa lama orang menonton reels Anda. Jika banyak orang yang menontonnya sampai selesai, atau bahkan sampai menonton ulang, berarti video Anda menarik.
Semakin lama orang bertahan menonton, semakin besar peluang reels Anda muncul di explore orang lain yang bahkan belum follow akun Anda. Pastikan, 3 detik pertama reels, Anda punya hook yang kuat dan eye catching bagi penonton.
2. Like per Reach
Like per reach adalah jumlah orang yang memberi like dengan jumlah orang yang melihat video Anda. Sinyal ini paling berpengaruh untuk menjangkau followers Anda sendiri (connected Reach). Jika banyak followers yang menyukai reels Anda, artinya konten Anda dianggap relevan dan terus ditampilkan ke audiens serupa.
3. Send per Reach
Send per reach adalah sinyal yang menangkap data seberapa sering video Anda dibagikan. Jika reels Anda dibagikan melalui DM, ini memberikan peluang untuk direkomendasikan ke audiens baru.
Sinyal ini sangat penting untuk unconnected reach, yaitu jangkauan ke orang-orang yang belum mengikuti Anda. Jika banyak yang membagikan video Anda, itu artinya konten Anda dianggap 'valuable', dan algoritma akan menangkap ini sebagai alasan kuat untuk menyebarkan video Anda ke audiens yang lebih luas.
Dengan ketiga sinyal ini, algoritma akan memahami apakah konten ini menarik, relevan, dan layak ditonton lebih banyak orang. Jika iya, maka reels Anda akan masuk dalam ranking Instagram untuk ditampilkan ke pengguna-pengguna lain yang menyukai konten serupa.
Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa menonton video dari Adam Mosseri, CEO Instagram, di bawah ini yang menjelaskan 3 sinyal penting untuk tembus explore.
View this post on Instagram
Jenis Reels Apa yang Paling Disukai Algoritma Instagram 2025?
Setelah mengetahui cara kerja algoritma reels instagram 2025, lantas, konten seperti apa yang bisa tembus explore instagram?
Nah, berdasarkan stackinfluence.com, algoritma Instagram di tahun 2025 semakin cerdas dalam menyaring konten mana yang layak ditampilkan ke lebih banyak pengguna. Berikut adalah beberapa jenis Reels yang cenderung disukai (dan tidak disukai) oleh algoritma saat ini:

1. Reel Organik dengan Hook yang Menarik
Video reels yang dibuat secara natural oleh KOL atau creator, tanpa adanya sponsor atau promosi berbayar lebih disukai algoritma Instagram. Video tersebut terlihat “real”, tidak terlalu di poles, dan tidak terkesan seperti iklan. Selain itu, hook 3 detik pertama sangat penting dalam menentukan konten reels Anda menarik atau tidak bagi penonton.
Beberapa contoh reels organik yang bisa dibuat seperti behind the scenes, review restoran bagus dengan pemandangan indah, atau tips singkat dengan hook yang mengundang rasa penasaran penonton.
2. Carousel dan Infografis
Format reels Instagram sekarang sudah sama persis seperti TikTok, di mana creator dapat mengunggah beberapa foto di reels yang bisa di slide, atau dikenal dengan carousel. Salah satu alasan kenapa carousel begitu disukai algoritma adalah karena jenis konten ini cenderung disimpan dan dibagikan oleh pengguna.
Ketika seseorang menyimpan sebuah konten, algoritma menganggap itu sebagai sinyal kuat bahwa konten tersebut bernilai dan layak direkomendasikan ke audiens yang lebih luas.
Carousel dan infografis menjadi senjata ampuh karena formatnya ringan, informatif, dan mudah dibagikan. Jika Anda ingin algoritma “melirik” konten Anda, buatlah sesuatu yang layak untuk disimpan, seperti tips, quotes, kata motivasi, atau ide caption lucu yang bisa menginspirasi audiens sehingga disimpan oleh mereka.
Adapun beberapa jenis reels yang tidak disukai algoritma:
1. Tren Umum yang sudah banyak Ditiru
Konten dance TikTok atau lip-sync tanpa modifikasi tambahan cenderung sepi engagement. Instagram tidak lagi memprioritaskan konten “copy-paste” dari tren lama. Sebab, dahulu banyak yang mengunggah reels dengan menggunakan watermark TikTok, sehingga algoritma Instagram sekarang tidak lagi memprioritaskan tren-tren lama yang sudah viral.
Anda bisa saja mengikuti tren tersebut dan mengunggahnya di reels Instagram, namun tambahkan elemen atau ciri khas unik agar konten Anda berbeda dari yang lain.
2. Video Slow-Burn
Slow-burn video adalah jenis video yang membangun alur perlahan dengan pembukaan yang panjang. Nah, video seperti itu justru tidak disukai algoritma, karena tidak langsung menangkap perhatian penonton di detik pertama.
penonton pun tidak banyak interaksi seperti like dan comment di reels tersebut, sehingga algoritma pun tidak mampu memasukannya dalam ranking instagram untuk tembus di explore.
Misalnya, Anda membuat video yang dimulai dengan logo animasi, musik pembuka yang panjang, lalu baru masuk ke inti pembahasan di detik ke-10, kemungkinan besar penonton sudah keburu scroll atau skip sebelum melihat isinya.
Jadi kesimpulannya, algoritma instagram tahun 2025, bukan memprioritaskan produksi video yang mewah dan rapi. Justru yang paling penting adalah bagaimana cara menarik perhatian dengan cepat dan memberikan nilai dari konten tersebut. Video yang terlalu rapi seperti iklan bisa membuat penonton langsung skip atau scroll.
Jadi, konten yang terasa autentik, manusiawi, dan straight to the point adalah pemenangnya. Jika Anda punya video brand yang terlihat terlalu profesional, pertimbangkan untuk memotong bagian pembuka atau menambahkan hook yang mencolok, agar penonton tertarik dan tidak langsung melewatkannya.
Nah, itulah penjelasan mengenai algoritma reels instagram tahun 2025, bagi Anda yang ingin meningkatkan engagement reels, Anda bisa kolaborasi dengan influencer atau KOL untuk membuat konten dengan brand Anda.
Anda bisa cek rate card mereka dengan mudah di KOL.ID. Platform ini menyediakan tools untuk cek rate card berbagai influencer, mulai dari influencer beauty, influencer olahraga, hingga influencer pendidikan, semuanya bisa di cek di sini. Anda dapat mengetahui rate card, engagement rate, hingga demografi followers sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan brand Anda. Yuk, buatlah reels Instagram yang bisa tembus explore dengan kolaborasi bersama influencer. Cek rate card mereka hanya di KOL.ID!