Buat Rate Card Tiktok Buat Rate Card Instagram Buat Rate Card Youtube
Buat MoU Otomatis Cek ER KOL Tiktok Cek ER KOL Instagram Cek ER KOL YouTube Download Video Tiktok Download Video Instagram Download Video Youtube Kamus KOL
Ranking KOL Tiktok Ranking KOL Instagram Ranking KOL Youtube Cek Rate Card KOL Tiktok Cek Rate Card KOL Instagram Cek Rate Card KOL Youtube Campaign Report KOL Management Extensions KOL.ID
Login Register
HOME › Social Media › Perbedaan KOL dan Affiliator, Mana yang Paling Cocok untuk Meningkatkan Penjualan Brand?

Perbedaan KOL dan Affiliator, Mana yang Paling Cocok untuk Meningkatkan Penjualan Brand?

Hero image of a city skyline at night

Bagi brand atau KOL Specialist, bekerja sama dengan KOL dan affiliator tentunya sudah menjadi hal yang biasa. Tapi tahukah Anda bahwa KOL dan affiliator itu berbeda? Meski sama-sama terlihat membuat konten promosi, sebenarnya keduanya punya peran, tujuan, dan cara kerja yang tidak bisa disamakan.

Banyak yang masih mengira kalau affiliator dan KOL itu sama, padahal tidak selalu demikian. Lalu, apa yang membedakan keduanya? Dan siapa yang lebih cocok untuk membantu penjualan brand? Yuk, kita bahas satu per satu.

Perbedaan Affiliator dan KOL 

Bagi yang bertanya-tanya, apa sih perbedaannya? Affiliator adalah seseorang yang membuat konten bertujuan agar orang yang menontonnya bisa check out dari link yang ia sematkan. Sementara, KOL adalah seseorang yang kontennya lebih berfokus untuk meningkatkan awareness, mencari banyak followers, dan trust terhadap audiens. 

Perbedaan ini terlihat jelas dari jenis konten yang mereka buat. Affiliator biasanya menggunakan pendekatan hard selling, konten yang langsung mengajak audiens untuk membeli produk, lengkap dengan link atau keranjang kuning. Sedangkan KOL menggunakan pendekatan soft selling, di mana mereka berbagi cerita, pengalaman, atau edukasi agar audiens merasa terhubung dengan brand terlebih dahulu.

Dengan kata lain, Affiliator bekerja untuk menghasilkan transaksi, sementara KOL bekerja untuk membangun pengaruh dan trust. Kedua peran ini sama-sama penting, hanya saja posisi mereka berada di tahap funnel marketing yang berbeda.

Baca juga: Report KOL Bikin Cemas? Ini Cara Membuat Report Campaign KOL dengan Mudah!

KOL dan Affiliator dalam Marketing Funnel

Dalam dunia digital marketing, setiap strategi promosi umumnya mengikuti alur yang disebut marketing funnel, yaitu perjalanan konsumen dari tahap mengenal produk hingga akhirnya melakukan pembelian. Di sepanjang funnel ini, KOL dan affiliator memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi.

KOL biasanya berperan mulai dari tahap awareness - consideration - conversion. Di tahap ini, fokusnya bukan untuk langsung menjual produk, melainkan memperkenalkan brand, membangun kepercayaan, dan mempengaruhi persepsi audiens. Lewat konten seperti review jujur, storytelling, atau edukasi, KOL membantu audiens mengenal produk dan merasa yakin dengan nilai yang ditawarkan brand.

Sementara itu, affiliator berada di bagian bawah funnel, yaitu tahap conversion. Pada tahap ini, audiens sudah tahu dan tertarik dengan produk, tinggal didorong untuk melakukan pembelian. Di sinilah affiliator berperan penting. Mereka membuat konten yang lebih persuasif dan langsung mengarahkan audiens untuk klik link, masuk ke keranjang kuning (yellow cart), dan checkout.

Baca juga: Listing KOL Bikin Burnout? Ini Cara Mencari KOL yang Tepat untuk Campaign dengan Mudah

Mana yang paling Cocok untuk Meningkatkan Penjualan Brand? 

Setelah mengetahui perbedaan affiliator dan KOL, pertanyaan yang sering ditanyakan adalah, jadi mana yang paling cocok untuk meningkatkan penjualan? Nah, ini tergantung pada tujuan (objective) campaign. 

Jika tujuan campaign untuk meningkatkan conversion dalam waktu cepat, maka affiliator jadi pilihan terbaik. Mereka berfokus pada conversion dengan strategi konten yang mendorong audiens untuk segera membeli. Setiap konten affiliator umumnya dilengkapi dengan CTA yang jelas dan link pembelian, sehingga hasilnya mudah diukur dari jumlah klik dan transaksi yang terjadi.

Namun, jika objective campaign untuk meningkatkan brand awareness dan trust jangka panjang, maka KOL adalah pilihan yang tepat. KOL mampu menciptakan hubungan emosional dengan audiens lewat storytelling, edukasi, atau pengalaman pribadi. Efeknya mungkin tidak langsung terlihat dari penjualan, tapi berpengaruh besar terhadap brand trust dan loyalitas audiens.

Nah, jadi pada akhirnya, baik KOL maupun affiliator memiliki perannya masing-masing dalam strategi marketing sebuah brand. Kunci utamanya adalah memahami tujuan campaign dan tahap funnel marketing yang ingin Anda optimalkan. Dengan begitu, Anda bisa memilih tipe kolaborasi yang paling sesuai untuk kebutuhan brand. 

Bagi Anda yang ingin bekerja sama dengan KOL, Anda bisa cek rate card mereka di Instagram, TikTok, dan YouTube. Platform ini memudahkan Anda untuk cek rate card KOL target sehingga proses negosiasi dapat berjalan lebih mudah. Yuk, segera cek rate card di KOL.ID dan temukan KOL terbaik untuk brand Anda!