Tahukah Anda dalam dunia konten, ada berbagai jenis yang bisa dibuat? Saat menulis artikel, membuat video, atau posting di media sosial, biasanya ada konten yang mengikuti tren, viral sesaat dan cepat usang, serta konten yang bersifat lebih umum.
Namun, ada satu jenis konten yang tetap relevan sepanjang waktu, terus mendatangkan traffic, dan menarik audiens baru, bahkan tanpa bergantung pada momen atau musim tertentu. Inilah yang disebut sebagai evergreen content.
Lalu, apa sebenarnya evergreen content itu, dan bagaimana cara membuatnya agar efektif dan tahan lama? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut!
Apa Itu Evergreen Content?
Evergreen content adalah jenis konten yang tetap relevan, bermanfaat, dan dicari oleh audiens dalam jangka waktu panjang. Konten ini memiliki pembahasan yang tidak cepat usang dan tetap memberikan nilai dan manfaat bagi pembaca meskipun sudah dipublikasikan lama.
Berbeda dengan konten musiman yang hanya ramai dibicarakan pada periode tertentu (seperti promo Lebaran atau tren TikTok mingguan), evergreen content bisa terus memberikan traffic dan nilai bagi audiens kapan pun mereka mencarinya.
Ciri-Ciri Evergreen Content
Agar Anda dapat mengenali dan menciptakan konten yang benar-benar evergreen, berikut beberapa karakteristik penting yang harus diperhatikan:
1. Topiknya Tidak Terikat Waktu
Konten evergreen membahas hal-hal yang sifatnya universal, mendasar, dan selalu dibutuhkan. Misalnya, tutorial seperti “Cara Membuat CV yang Menarik” akan terus relevan selama orang-orang masih mencari kerja.
Sebaliknya, topik yang mengandung kata seperti “tren”, “terbaru”, atau “2025” biasanya tidak termasuk evergreen karena akan usang dalam waktu singkat.
2. Volume Pencarian Stabil
Salah satu indikator kuat evergreen content adalah adanya pencarian berulang dari waktu ke waktu. Anda bisa menggunakan Google Trends atau tools SEO lain untuk mengecek apakah topik tersebut stabil pencariannya dalam 12–24 bulan terakhir.
3. Tidak Bergantung pada Berita atau Peristiwa Tertentu
Konten evergreen tidak perlu diperbarui setiap minggu karena tidak terkait dengan kejadian terkini. Misalnya, artikel tentang “Perbedaan Influencer dan KOL” akan tetap relevan meskipun ada update di dunia marketing.
4. Memberikan Solusi Jangka Panjang
Biasanya konten evergreen menjawab pertanyaan atau masalah klasik yang banyak dialami orang. Konten ini edukatif, aplikatif, dan punya nilai panduan.
5. Mudah Diakses dan Dipahami
Ciri lainnya adalah konten disusun dengan bahasa sederhana, format terstruktur, dan bisa dipahami oleh siapa pun, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.
Manfaat Membuat Evergreen Content
Mengapa banyak brand, blogger, dan KOL menjadikan evergreen content sebagai pilar dalam strategi mereka? Berikut beberapa manfaat utamanya:
1. Sumber Traffic Organik yang Konsisten
Karena selalu relevan, evergreen content bisa mendatangkan pengunjung dari mesin pencari dalam jangka panjang. Satu artikel evergreen yang SEO-friendly bisa tetap menghasilkan traffic tinggi bahkan bertahun-tahun setelah dipublikasikan.
Bayangkan jika Anda memiliki 10 artikel seperti ini, Anda bisa mendapatkan “pasif traffic” tanpa harus membuat konten baru setiap minggu.
2. Menghemat Waktu dan Biaya Produksi Konten
Konten musiman cenderung memiliki masa berlaku pendek. Anda harus terus memproduksi hal baru untuk menjaga relevansi. Evergreen content cukup dibuat satu kali dengan kualitas tinggi, dan hanya perlu pembaruan ringan setiap beberapa waktu. Ini jauh lebih hemat biaya dibanding terus mengejar tren.
3. Membangun Otoritas dan Kredibilitas
Konten evergreen yang menyentuh topik fundamental bisa memperkuat posisi brand Anda sebagai “ahli” di bidang tersebut. Audiens akan melihat Anda sebagai sumber yang dapat dipercaya untuk mendapatkan informasi berkualitas.
4. Cocok untuk Strategi Content Repurposing
Karena nilainya abadi, konten ini bisa dengan mudah diubah ke berbagai format lain: infografis, video pendek, podcast, atau carousel Instagram. Jadi, satu konten bisa diperluas menjadi banyak output.
Tips Membuat Evergreen Content
Membuat evergreen content yang kuat tidak hanya soal memilih topik. Ada strategi dan teknik tertentu agar konten benar-benar tahan lama dan efektif:
1. Pilih Topik Universal dan Fundamental
Fokuslah pada masalah umum, kebutuhan dasar, atau pertanyaan mendasar yang sering dicari oleh audiens Anda. Contohnya:
- “Cara Menjadi Affiliator”
- “Tips Membuat Campaign Brief yang Efektif”
- “Langkah-Langkah Membuka Media Kit untuk Influencer”
Topik seperti ini tidak akan ketinggalan zaman dan selalu relevan.
2. Riset Keyword untuk Jangka Panjang
Gunakan tools seperti Google Keyword Planner, Ahrefs, atau Ubersuggest untuk mencari kata kunci dengan pencarian stabil. Hindari keyword musiman seperti “event”, “diskon hari ini”, atau “tren 2024”.
3. Buat Struktur yang Jelas dan SEO-Friendly
Gunakan heading (H1, H2, H3), bullet points, internal linking, dan meta description yang kuat. Ini membantu pembaca dan juga mesin pencari memahami konten Anda dengan lebih mudah.
4. Hindari Referensi Tanggal atau Tren
Jangan terlalu sering menyebut tahun atau istilah yang cepat kadaluarsa, kecuali diperlukan. Misalnya, jangan menulis: “Tips SEO di Tahun 2023”, lebih baik: “Tips SEO untuk Pemula”.
5. Update Secara Berkala
Meskipun evergreen, bukan berarti konten bisa dibiarkan begitu saja. Buat jadwal tinjauan setiap 6–12 bulan untuk memastikan semua informasi masih akurat dan relevan.
Contoh Evergreen Content
Untuk lebih memahaminya, berikut beberapa contoh evergreen content yang bisa menjadi inspirasi dalam membuat konten, yaitu:
1. Tutorial atau How-To
Konten jenis ini memberikan panduan langkah demi langkah untuk menyelesaikan suatu tugas atau masalah. Karena bersifat praktis dan aplikatif, tutorial akan selalu dibutuhkan oleh audiens yang mencari solusi spesifik. Contohnya, artikel dari KOL.ID yang berjudul “Cara Memilih Kamera untuk Vlog”.

2. Tips dan Trik
Berbeda dengan tutorial yang bersifat runtutan teknis, konten tips & trik biasanya memberikan solusi cepat, ringkas, namun tetap bernilai tinggi. Konten ini akan tetap dibutuhkan oleh banyak orang, terlepas dari tren yang sedang berlangsung. Format ini juga fleksibel untuk berbagai platform, dari artikel ringan hingga konten TikTok edukatif. Salah satu contohnya artikel KOL.ID di bawah ini!

3. Edukasi atau Definisi
Konten yang menjelaskan arti, konsep, atau terminologi dalam bidang tertentu termasuk kategori ini. Topik seperti "Apa Itu TnC?" dari artikel di KOL.ID tergolong evergreen karena konsep dasarnya tidak berubah drastis dari waktu ke waktu. Ini adalah jenis konten yang ideal untuk membangun otoritas dan menarik traffic dari pencarian organik.

4. Daftar atau Listicle
Konten dalam bentuk daftar, seperti “10 Influencer Pilates Paling Populer di Indonesia”, mudah dipahami dan disukai oleh audiens karena penyampaiannya singkat, to the point, dan mudah dipindai. Konten listicle juga sering dibagikan karena bentuknya menarik dan informatif, menjadikannya sangat cocok sebagai evergreen content.

Dengan memilih topik yang selalu relevan, melakukan riset keyword yang tepat, serta mengemas informasi dalam format yang edukatif dan mudah dipahami, Anda tidak hanya menciptakan konten yang berguna, tetapi juga konten yang terus menghasilkan nilai untuk brand Anda.
Dan kabar baiknya, Anda tidak perlu melakukannya sendirian. Salah satu cara memperkuat strategi evergreen content adalah dengan bekerja sama bersama KOL atau influencer yang paham cara menyampaikan edukasi secara menarik dan otentik.
Tertarik bekerja sama dengan KOL yang bisa bantu perkuat pesan evergreen brand Anda? Langsung cek rate card KOL terbaik di KOL.ID. Anda bisa cek rate card mereka di Instagram, TikTok, ataupun YouTube. Temukan talenta yang tepat untuk membuat evergreen content brand Anda!